Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Marak Penipuan Berkedok Investasi, Investasi Tradisional Boleh Jadi Pertimbangan

14 Januari 2020   13:36 Diperbarui: 15 Januari 2020   11:18 880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (sumber: AllThingsFinance.net)

Seiring berjalannya waktu, ia juga membangun sebidang kamar di halaman rumahnya untuk disewakan. Terakhir kami bertemu beberapa tahun lalu, ia sedang membangun kamar kedua. Pendapatan rutin dari kamar kos itu lumayan untuk menyokong perekonomiannya sehari-hari.

Selain untuk mendukung kehidupan sehari-hari, ada orang yang menjadikan aset properti sebagai investasi di masa pensiun. Saya dulu pernah berkenalan dengan seorang pengusaha yang hidupnya sangat makmur. 

Aset propertinya tersebar di sejumlah tempat. Tidak setiap aset propertinya ia sewakan, bahkan ada yang dibiarkan kosong. Tetapi lantas ia menjual sekian banyak propertinya untuk masa tuanya.

Niat awalnya memperbanyak properti adalah untuk anak-anaknya. Tetapi karena anak-anaknya mampu mandiri, dan oleh karena itu mampu membeli aset properti sendiri, maka sebagian besar aset propertinya ia lepas.

Salah seorang anaknya pernah berniat membeli salah satu rumahnya namun ia tolak. Ia pernah mengatakan bahwa rumah utamanya akan menjadi aset satu-satunya di masa pensiunnya. Rumah utamanya itu terbilang megah dan cukup luas.

Saya pernah mengenal seorang profesional tajir. Ia memiliki sejumlah aset properti di wilayah prestisius. Ia sendiri tinggal di sebuah kompleks perumahan elit. Karena kondisi fisiknya yang menurun oleh karena sakit dan kecelakaan, ia memutuskan berhenti bekerja.

Satu unit ruko yang sebelumnya menjadi kantornya ia jual. Lokasinya di kawasan strategis di tengah kota. Nilainya pasti tinggi, mungkin bisa mencapai sebelas digit.

Bila terjual, menurut saya nilainya sangat menjamin masa pensiunnya. Belum bila ia memiliki aset properti lainnya. Di masa pensiun apa sih yang kita cari? Yang utama kebutuhan hidup sehari-hari.

Investasi dalam bidang properti cenderung minim resiko. Resiko yang terjadi mungkin force majeure atau  bencana alam seperti gempa bumi, tanah longsor atau banjir besar. Bila aset properti terletak di dekat pantai mungkin bisa terkena tsunami. Kebakaran juga merupakan salah satu resiko.

Untuk meminimalisir resiko termasuk karena force majeure, sebaiknya mempelajari calon aset properti dengan baik dan seksama seperti struktur bangunan, kondisi lantai, instalasi listrik, instalasi air, dan lain-lain.

Untuk melindungi aset properti dari resiko, Anda bisa mengasuransikan aset properti Anda. Anda bisa berkonsultasi dengan agen asuransi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun