Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Marak Penipuan Berkedok Investasi, Investasi Tradisional Boleh Jadi Pertimbangan

14 Januari 2020   13:36 Diperbarui: 15 Januari 2020   11:18 880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (sumber: AllThingsFinance.net)

Baru-baru ini ada kasus investasi bodong yang terbongkar. Korbannya lumayan banyak, lebih dari 260 ribu orang di seluruh Indonesia. Omzetnya pun tidak main-main, kabarnya mencapai 750 milyar rupiah. Wow sekali.

Kita kerap mendengar penipuan berkedok investasi. Bahkan mungkin tetangga, teman atau saudara kita menjadi salah satu korban penipuan tersebut. 

Iming-iming return atau imbal hasil investasi yang tinggi memang membuat banyak orang tergiur. Saking menggiurkannya, keputusan pun diambil dengan menomorduakan logika.

Pada akhirnya korban pun terpedaya. Uang yang mereka investasikan menguap entah kemana. Mereka kehilangan jutaan, puluhan juta, ratusan juta, bahkan mungkin saja milyaran. Pada titik ini mereka pasrah, berharap uang mereka kembali saja. Padahal banyak dari mereka adalah orang berpendidikan.

Tidak hanya di Indonesia, baru-baru ini sepasang suami istri di Australia juga kehilangan uang yang mereka investasikan. Padahal uang yang mereka pakai itu rencananya untuk persiapan masa pensiun mereka. Jumlahnya sangat besar, yaitu AUD 670 ribu atau sekira 6,3 milyar rupiah, demikian informasi dari ABC. 

Mereka nampak yakin dengan sebuah produk investasi yang mereka pilih. Apalagi sang manajer investasi juga nampak positif, berpendidikan dan punya pengetahuan luas tentang investasi. 

Setelah pasangan itu memindahkan uang mereka ke produk investasi tersebut, baru terasa ketidakwajaran. Manajer investasi mereka mendadak tidak bisa dihubungi, hilang tanpa jejak. Kasihan sekali.

Kabarnya ada banyak orang kaya Australia yang menjadi korban penipuan berkedok investasi. Data dari Australian Competition and Consumer Commission (ACCC) yang dikutip oleh ABC menyebutkan bahwa di tahun 2018 saja ada sekira AUD 86 juta uang sejumlah investor raib. Jumlah itu setara dengan 800an milyar rupiah.

Kenali profil resiko sebelum berinvestasi

Sebelum mengambil keputusan untuk berinvestasi, investor khususnya investor pemula harus mempelajari baik-baik suatu produk investasi termasuk mengenali resikonya.

Kompasianer Adica Wirawan kerap menulis artikel tentang investasi yang bermanfaat dan menambah pengetahuan kita. Anda bisa membaca tulisan-tulisan beliau di sini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun