Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Film "1917" Terbaik di Golden Globe, Film Perang Jadi Tradisi Penutup Dekade?

9 Januari 2020   13:40 Diperbarui: 11 Januari 2020   10:23 1340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi film 1917 (IMDb) via Kompas.com

Poster film via oneotafilmfestival.org
Poster film via oneotafilmfestival.org
Dalam kurun waktu 1981 hingga 1990 sutradara kawakan Oliver Stone membuat dua film bergenre perang dan keduanya sama-sama meraih sukses. Film "Platoon" terpilih menjadi Film Terbaik di Golden Globe 1986 dan Academy Awards 1986.

Menjelang penghujung dekade ini, tepatnya di tahun 1989, Stone juga menyutradarai film perang lainnya yang berjudul "Born on the Fourth of July". Ada satu film perang lainnya juga dirilis di tahun yang sama dan sama-sama dinominasikan dalam Golden Globe 1989, yaitu "Glory" karya sutradara Edward Zwick.

Pada akhirnya, film "Born..." ditetapkan sebagai Film Terbaik Golden Globe 1989. Sayangnya, di Academy Awards 1989, film tersebut gagal menjadi yang terbaik. Film drama "Driving Miss Daisy" ditetapkan sebagai Film Terbaik.

Poster film via impawards.com
Poster film via impawards.com
Dekade antara tahun 1991 hingga 1999 nampaknya agak istimewa. Di sepanjang dekade ini ada tiga film bertema perang yang ditetapkan sebagai Film Terbaik di ajang Golden Globe dan Academy Awards, yaitu "Braveheart" (1995), "The English Patient" (1996) dan "Saving Private Ryan" (1998).

"Braveheart" menjadi salah satu nominasi Film Terbaik di Golden Globe 1995 tetapi malah jadi yang terbaik di Academy Awards di tahun tersebut. Film ini berkisah tentang kiprah William Wallace, leader dalam perang Skotlandia abad ke-13. Film epik yang disutradarai dan dibintangi oleh Mel Gibson tersebut meraih lima piala Oscar di tahun 1996.

"The English..." karya Anthony Minghella sebetulnya bukan murni film perang karena ada nuansa romansa yang kental di sepanjang cerita. Ini mirip dengan film "Pearl Harbor" (2001) yang merupakan film drama dengan latar Perang Dunia Kedua. "The English..." menjadi Film Terbaik baik di Golden Globe maupun di Academy Awards tahun 1996 lalu.

"Saving..." menjadi film perang penutup dekade Golden Globe. Film karya Steven Spielberg ini punya premis cerita menarik tentang misi penyelamatan seorang tentara bernama Ryan yang kedua saudara kandungnya telah tewas di medan perang. Aksi perangnya mendebarkan tetapi kisahnya juga menguras emosi.

Meskipun menjadi Film Terbaik di Golden Globe 1998, "Saving... " tidak cukup kuat di Academy Awards 1998 dan harus mengakui film drama "Shakespeare in Love" sebagai Film Terbaik. Tetapi "Saving... " menjadi film perang penutup dekade Golden Globe yang sempurna.

Poster film | imdb.com
Poster film | imdb.com
Ketika "The Hurt Locker" karya sutradara wanita Katryn Bigelow menjadi Film Terbaik di Academy Awards 2009 lalu, saya merasa senang.

Setelah satu dekade lamanya baru ada film perang menjadi Film Terbaik Academy Awards. Di tahun 2006 ada film "Letters from Iwo Jima" arahan Clint Eastwood yang hanya menjadi nominasi di Academy Awards 2006 dan tidak diunggulkan di Golden Globe.

Baiklah, "The Hurt Locker" menang piala Oscar, tetapi entah mengapa saya mencium aroma "balas dendam" Bigelow terhadap sang mantan suami James Cameron. Sebab dua bulan sebelumnya di Golden Globe 2009, film sci-fi arahan Cameron berjudul "Avatar" menjadi Film Terbaik, mengalahkan "The Hurt Locker".  

Ada sesuatu yang entah bagaimana mempengaruhi jalannya voting Film Terbaik di Academy Awards dan menetapkan "The Hurt Locker" sebagai Film Terbaik. Terlepas dari dugaan itu, film "The Hurt Locker" adalah karya film perang yang bagus. Walaupun sebenarnya saya lebih menjagokan "Inglorious Basterds" karya Quentin Tarantino yang juga masuk sebagai salah satu nominasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun