Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kota Surabaya Dikepung 4 Event Bursa Buku, Serentak Selama Oktober 2019

6 Oktober 2019   08:41 Diperbarui: 6 Oktober 2019   09:07 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perlu dicatat, jika ingin ke lantai dua mezzanine, Anda tidak diperkenankan membawa keranjang atau troli belanja. Tahun lalu solusinya adalah dengan menitipkan keranjang atau troli belanja di area penitipan.

Sayangnya tahun ini area penitipan barang ditiadakan. Saya sempat celingukan kesana kemari tidak menemukan area penitipan. Kebijakan baru ini perlu disiasati oleh para konsumen karena area kuliner, mushola dan toilet berada di lantai dua mezzanine. 

Tidak adanya area penitipan buku mungkin dapat mengecewakan konsumen. Namun konsumen perlu memakluminya, karena kebijakan ini diambil mungkin agar area buku lebih maksimal. Selain itu mungkin juga bertujuan untuk mengurangi populasi bulk buyer setahap demi setahap. 

Bulk buyer dari sisi konsumen lain cukup mengganggu karena barang belanjaannya bisa bertroli-troli karena memang mereka berniat memborong buku. Sekali lagi ini dugaan saya.

Saya ingat di even tahun sebelumnya, area penitipan dijaga oleh dua atau tiga wanita muda yang bolak-balik mengangkut keranjang belanja atau troli sampai ngos-ngosan. Saya berpikir dalam hati mengapa panitia even menugaskan para wanita di bagian tersebut. 

Pekerjaan di area tersebut menurut saya tidak cocok untuk wanita, sangat berat. Buat pria saja mungkin juga berat apalagi wanita. Jadi rasanya sudah tepat area penitipan ditiadakan.

Tetapi dari sisi pengunjung, tidak adanya area penitipan buku di sisi konsumen cukup merepotkan, apalagi bila konsumen "solois" alias datang sendiri. Tips untuk konsumen yang datang sendiri, apabila datang dalam keadaan lapar, sebaiknya langsung ke lantai dua mezzanine untuk mengisi perut, baru turun ke area buku. Lebih baik lagi kalau datang ke venue membawa anggota keluarga atau teman agar bisa bergantian ke lantai dua.

Untuk ke lantai dua ada eskalator. Sayangnya tidak ada eskalator lain yang membawa pengunjung kembali ke area buku. Ada satu unit tangga di ujung utara gedung untuk kembali ke area buku. Mungkin karena pertimbangan security jadi kedua eskalator digunakan sepenuhnya untuk ke lantai dua.

Saya kira hal ini bisa dimaklumi. Yang penting naiknya tidak pakai tangga, bisa ngos-ngosan nanti. Kalau sudah lelah, bisa-bisa pengunjung pulang lebih cepat dan rebahan di rumah. Hehe. Eh, tapi di sisi lain jadi kurang ramah dengan pengunjung lansia atau pengunjung yang secara fisik disabled.

Nah, sudah ada nada-nada berbau curhatan. Rasanya sekarang saja kita bicara tentang kekurangan even BBWBooks-Sby tahun 2019 ini. Kekurangan yang pertama lebih ke pengunjungnya yang menurut pengamatan saya kurang tertib. Saya melihat banyak sekali buku-buku tercecer tidak pada tempatnya. Yakali petugasnya kerjaannya merapikan buku doang, begitu kata hati saya.

Saya sempat mengamati perilaku beberapa pengunjung yang tidak tertib itu. Jadi mereka mengambil buku dari suatu tempat, dilihat-lihat, lalu difoto (apakah mereka oknum jastip?). Setelah itu ya diletakkan begitu saja, tidak dikembalikan ke tempat semula. Sambil memilih-milih buku, saya juga sambil merapikan kembali buku-buku yang tercecer itu ke tempatnya semula sepanjang tempatnya saya ketahui.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun