Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Dicari: Kamar Kos Layak Huni dan Murah di Pusat Kota

5 September 2019   14:17 Diperbarui: 6 September 2019   10:20 1616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (sumber: RoadTrippers.com)

Kos-kosan berkonsep dormitory di tengah kota, bisakah jadi pertimbangan?
Telah disinggung di bagian sebelumnya bahwa pemilik rumah kos box pasti bermotif ekonomi. Ia berinvestasi serendah-rendahnya dengan hasil sebesar-besarnya. Hal itu sudah baku di dunia bisnis.

Meskipun pemilik rumah kos punya niatan membantu orang lain yang berpenghasilan rendah, sudah pasti ia akan menarik laba dari usahanya. Tidak ada bisnis yang memilih rugi, pasti ingin untung.

Tetapi, ada sejumlah peraturan yang harus diikuti oleh para pelaku usaha, termasuk pelaku usaha rumah kos terutama rumah kos lebih dari 10 pintu. Perizinan itu misalnya Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Izin HO, Izin Lingkungan dan sebagainya. Hal ini bisa dikonsultasikan dengan RT/RW, atau pemerintah setempat.

Tetapi bagaimana dengan rumah kos berkonsep dormitory atau asrama? Konsep rumah kos dormitory adalah gabungan antara rumah kos konvensional dan rumah kos box. Kamar kosnya seluas kamar kos standar atau mungkin lebih luas, tetapi memiliki ranjang yang lebih banyak tergantung luas kamar.

Ide dari salah satu brand rumah tangga sepertinya bisa dicontoh. Ranjang yang digunakan adalah ranjang susun. Apabila kamar berukuran 3 x 3 meter persegi, 4 unit ranjang susun dua bisa diletakkan di setiap sisi dinding kamar.

Ranjang susun tersedia di pasaran, tidak perlu membuat kustomisasi sebagaimana bila membuat unit kamar box. Penataan ranjang susun disesuaikan dengan luasan kamar. Semakin luas kamar, semakin banyak ranjang yang bisa disediakan.

Setiap kamar dilengkapi unit stop kontak yang disesuaikan dengan jumlah ranjang. Untuk menjaga privasi, setiap ranjang dilengkapi tirai. Tersedia meja untuk aktivitas makan atau aktivitas menggunakan laptop. Juga terdapat loker yang dilengkapi kunci untuk menyimpan barang-barang pribadi penyewa.

Dari aspek kesehatan, Setiap kamar terdapat jendela atau lubang sirkulasi udara. Bisa juga dilengkapi dengan AC dan water purifier agar lebih nyaman dan udara di dalam kamar lebih sehat.

Hal terpenting adalah memperhatikan aspek keamanan dan keselamatan penghuninya. Setiap kamar dilengkapi dengan fire alarm dan APK. Juga ditentukan assembly Point apabila terjadi kebakaran. Boleh juga dilengkapi access control / access card di setiap pintu kamar dan CCTV untuk menjamin keamanan.

Dengan desain seperti itu, sepertinya biaya investasi dan operasionalnya lebih rendah, pada akhirnya biaya sewanya juga bisa tetap rendah. Pemilik uaha juga bisa memperoleh laba. Hal ini perlu dievakuasi dan dikalkulasi kembali oleh pelaku usaha rumah kos.

Tetapi perlu diperhatikan bahwa desain seperti ini hanya bisa diaplikasikan untuk rumah kos di tengah kota, dimana peminatnya tinggi namun biaya sewa space atau lahan per meter perseginya jauh lebih tinggi daripada sewa space atau lahan di pinggir kota atau daerah satelit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun