Sayangnya, di final US Open 2018 lalu ia sempat bersitegang dengan wasit Carlos Ramos ketika sedang bertanding melawan Osaka. Hal itu nampaknya mempengaruhi penampilannya. Lalu di Wimbledon 2019, entah bagaimana ia merasa tidak berdaya menghadapi permainan taktis Halep sehingga ia pun menyerah dua set langsung.
Di hari pertama US Open 2019 kemarin, Serena tampil memukau dalam laga babak pertama melawan petenis Rusia, Maria Sharapova. Pertandingan antara Serena versus Sharapova adalah salah satu yang paling ditunggu oleh para penggemar tenis. Bahkan mungkin penggemar olah raga lain juga berminat menontonnya.
Rasanya sayang sekali dua ikon tenis putri itu harus berhadapan di babak awal. Berdasarkan hasil undian, Sharapova, juara US Open 2006 yang kini berperingkat 87 dunia itu, memang harus bertemu dengan Serena di babak pertama. Serena menang atas Sharapova dengan skor nyaris telak, 6-1, 6-1. Padahal di tahun 2018 lalu, Sharapova mampu melaju hingga babak keempat.
Di babak kedua nanti, Serena akan menghadapi rekan senegaranya, petenis remaja McNally. Keduanya belum pernah bertemu. Kemungkinan Serena bisa melewati babak kedua ini dengan mudah. Tetapi melihat McNally mampu menang atas Bacsinszky, rasanya Serena tidak boleh memandang remeh langkah McNally.
Apapun hasilnya, bagi McNally, Serena adalah guru yang memberikan pelajaran berharga. Ia masih sangat muda, karir tenisnya masih panjang. Beruntung ia bisa bertemu dengan Serena di US Open tahun ini.
***
Naomi Osaka pernah mengungkapkan kegalauannya menghadapi US Open 2019. Cedera lutut membuatnya ragu bisa mempertahankan gelar US Open. Cedera itu muncul ketika ia sedang bertanding melawan Kenin di babak perempat final Cincinnati Masters. Kedudukan mereka waktu itu 1-1 dan Kenin telah unggul 2-0 di set penentuan sebelum Osaka memutuskan mundur. Itu membuat Kenin lolos ke babak semifinal.
1
Satu-satunya gelar Osaka tahun ini adalah Australian Open 2019 di bulan Januari lalu. Setelah itu, ia belum menggondol gelar lagi, malah beberapa kali tersingkir di babak awal. Misalnya, selang dua minggu usai menjuarai Australian Open 2019, ia malah tumbang di babak pertama Dubai Tennis Championships pada Februari.
Osaka juga gagal mempertahankan gelar Indian Wells yang merupakan turnamen lapangan keras. Tumbang di babak pertama Wimbledon 2019 lalu terasa menyesakkan dada. Waktu itu ia menjadi unggulan teratas. Peringkatnya pun sempat melorot ke peringkat dua. Tetapi beberapa waktu kemudian ia merebut kembali singgasananya sampai sekarang.
Di US Open 2019 ini, ia punya target juara tetapi dengan beban yang teramat berat. Bila ia gagal juara, peringkatnya terancam melorot hingga kemungkinan di peringkat 4 WTA. Bila ia mampu juara, maka posisi nomor satu dunia sepertinya akan aman hingga laga WTA Finals mendatang.