Itulah mengapa tiket konser musik seorang artis harganya jauh lebih tinggi daripada harga album musiknya. Itu karena presentasi musik dalam konser musik berbeda dengan album musik. Rasanya akan sangat membosankan apabila sang artis membawakan lagu-lagunya dengan cara yang sama seperti dalam albumnya. Apalagi bila ia hanya melakukan lipsync.
Sadar akan konsep musiknya yang unik, Bjork mengemas konsernya semaksimal mungkin dengan menyuguhkan musik akustik secara ekstrim dan visualisasi digital secara ekstrim pula, membuat konser "Cornucopia" penuh imajinasi. Seperti mimpi yang terlihat dari kejauhan, begitu kata Bjork kepada media Dazed baru-baru ini.
Kita bisa menyimpulkan bahwa konser "Cornucopia" ini adalah konser ideal bagi Bjork yang mungkin akan menjadi standar untuk konser-konser musik Bjork berikutnya. Sebagaimana visual art yang kental dalam banyak video musiknya, nampaknya ia mantap mengusung teknologi visual arts sebagai bagian dari penampilan live-nya.
Bjork kini tengah sibuk dengan persiapan konsernya di Parque Bicentenario, Mexico City yang akan digelar selama empat hari di bulan Agustus ini. Ticket box akan dibuka pada tanggal 9 Agustus 2019. Setelah itu, ia akan rehat beberapa bulan sebelum melanjutkan konsernya lagi di Eropa November ini.
Berikut adalah video musik "Losss" dari Bjork yang sarat visual art. Video musik ini dibuat oleh Gremmler.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H