Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Meraba Hikmah Ketika Listrik Padam

5 Agustus 2019   13:38 Diperbarui: 6 Agustus 2019   02:30 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilutrasi (sumber: SputnikNews.com)

Minggu 4 Agustus 2019 lalu, sebagian warga Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah pusing tujuh keliling. Listrik padam secara masif sepanjang siang hingga malam. Pada sebagian wilayah, listrik sempat padam lagi setelah menyala beberapa jam lepas dini hari Senin 5 Agustus 2019.

PLT Direktur Utama PT PLN (Persero), perusahaan pelat merah pengendali energi listrik tunggal di Indonesia, cepat-cepat meminta maaf lewat media dan menjelaskan insiden tersebut. Beliau berusaha memberikan informasi dengan sebaik-baiknya dan semudah mungkin agar dapat diterima oleh masyarakat. Kelistrikan memang sarat hal berbau teknis. Penjelasan secara teknis justru akan membuat masyarakat yang sudah terganggu karena listrik mati akan semakin puyeng.

Problem listrik padam berjam-jam yang terjadi di hari tersebut memberi sinyal masih lemahnya upaya mitigasi PLN untuk meminimalisir dampak yang timbul ketika terjadi gangguan transmisi listrik. Jaringan kelistrikan adalah salah satu infrastruktur vital yang apabila terganggu akan berdampak luas. Apalagi wilayah terdampak kali ini sangat luas, hingga separuh pulau Jawa.

Jaringan kelistrikan yang kompleks, apalagi di pulau Jawa, membuat setiap insiden padamnya listrik perlu dirunut secara jeli untuk menemukan sumber masalah. PLN memang membuka contact center PLN 123 untuk menerima laporan berbagai gangguan listrik dari masyarakat.

Usai menerima laporan masuk dari warga, beberapa waktu kemudian petugas lapangan PLN akan menindaklanjutinya. Tim internal PLN atau pun tim subkontraktor PLN akan tiba di lokasi dan memperbaikinya. Traffic layanan pengaduan gangguan listrik tersebut pasti melonjak luar biasa di hari Minggu kemarin.

Bisa dibayangkan bagaimana kesibukan melanda ruang call centre-nya sepanjang siang hingga malam hari. Tetapi kabarnya layanan pengaduan tersebut juga tumbang. Warga juga tidak dapat menghubungi karena sinyal telekomunikasi juga menghilang. Kabarnya jaringan telepon PSTN dari Telkom juga lumpuh.

Untuk jaringan telekomunikasi seluler, provider yang mengalami sempat tumbang yaitu XL Axiata, Telkomsel dan Indosat Ooredoo (sumber). Ketika listrik kembali normal, blind spot area masif sudah pudar namun sinyal seluler belum normal. Mudah-mudahan jaringan akan kembali normal secepatnya.

Daerah terdampak padamnya listrik praktis gelap gulita di malam hari. Sebagian warga mengeluh gerah karena kipas angin dan AC tidak menyala. Tidak terkecuali para bayi yang pasti rewel karena kegerahan. Kipas manual bisa digunakan untuk mengipasi bayi tetapi tidak lama tangan pun menjadi pegal.

Jaringan air bersih yang juga terdampak membuat masyarakat yang tidak memiliki tandon air terpaksa hidup tanpa air. Mungkin ada sebagian warga yang tidak mandi karena tidak ada air. Buang air pun menjadi repot.

Warga yang memiliki tandon air tanam harus memindahkan air secara manual dari tandon ke bak mandi misalnya karena pompa air tidak bekerja. Kondisi lebih baik mungkin dialami warga yang memiliki tandon atas walau harus berhemat.  

Sebagian masyarakat mengeluhkan tidak dapat berkomunikasi. Selain tidak terdapat sinyal, baterai gawai mereka habis dan tidak dapat mengisi ulang daya. Bagi mereka yang memiliki power bank masih bisa menggunakan gawainya walaupun harus tetap berhemat daya. Tetapi lantas buat apa, wong sinyal seluler juga mati.

Kerugian karena listrik padam mungkin dialami oleh pengusaha industri rumah tangga yang beroperasi setiap hari, misalnya usaha laundry yang praktis terhenti. Begitu pula usaha pembuatan kue rumahan yang mengandalkan peralatan dari listrik. Pemilik toko kelontong yang memiliki mesin pembeku (freezer) juga pasti merugi. Es krim mencair, begitu pula makanan beku (frozen foods) akan menurun kualitasnya.  

Hikmah listrik padam
Listrik padam memang mengecewakan, membuat kesal dan bahkan membuat emosi sebagian orang. Sebagian orang harus merogoh kocek lebih dalam lagi, misalnya mendadak membeli genset yang harganya bisa mencapai jutaan rupiah. Karena air PDAM juga mati terpaksa membeli air dari perusahaan penyedia air swasta yang harganya lebih mahal.

Meskipun sejumlah kerugian dirasakan warga oleh karena listrik yang padam secara masif, kadang ada hikmah yang bisa dipetik dari kejadian tersebut. 

Hikmah pertama, kita bisa merasakan perasaan yang sama dengan warga yang daerah tempat tinggalnya belum teraliri listrik. Padamnya listrik dapat meningkatkan rasa empati seorang warga terhadap warga lain yang belum pernah merasakan manfaat listrik.

Memang, masih ada ya orang Indonesia yang belum merasakan manfaat listrik? Ada! Hingga tahun 2019 ini ternyata masih ada wilayah yang belum teraliri listrik, terutama daerah terpencil atau sangat terpencil. Bahkan di Pulau Jawa pun masih ada wilayah yang belum terjamah listrik, misalnya sejumlah wilayah di Kabupaten Pasuruan, propinsi Jawa Timur (sumber).

Masyarakat yang wilayahnya belum dialiri listrik mungkin belum pernah tahu terangnya lampu LED atau memasak air secara praktis menggunakan ketel listrik. Mereka mungkin juga tidak mengenal mesin cuci atau setrika listrik.

Tetapi kadang tidak berarti warga yang wilayahnya belum teraliri listrik juga tidak mengenal teknologi. Ada wilayah yang menggunakan mesin genset yang berbahan bakar solar atau gas untuk mendapatkan energi listrik. karena daya keluaran yang dihasilkan genset terbatas, mereka harus bijak memanfaatkannya. Tetapi setidaknya mereka tidak hidup dalam gelap di kala malam.  

Pemerintah saat ini bekerja estra keras untuk mewujudkan rasio elektrifikasi 100 persen di tahun 2020 nanti lewat sejumlah pembangkit listrik baru yang dioperasikan di tahun 2020 nanti. Rasio elektrifikasi saat ini sudah mencapai 98,30 persen namun untuk melistriki 1,70 persen itu juga bukan langkah mudah karena angka itu setara dengan 1,8 juta rumah tangga (sumber).

Pemerintah juga menginisiasi aplikasi beragam teknologi pembangkit listrik agar listrik tidak hanya mengandalkan sumber daya air (Pembangkit listrik tenaga air atau PLTA), batubara atau gas (Pembangkut listrik tenaga gas dan uap atau PLTU/PLTGU). Tetapi juga panas bumi atau geothermal (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi atau PLTP), angin (pembangkit listrik tenaga batu atau PLTB), matahari (pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS) dan sampah (pembangkit listrik tenaga sampah atau PLTSa).

Hikmah kedua, dalam lingkup keluarga, masing-masing anggota keluarga jadi lebih dekat. Dalam kondisi gulita, biasanya setiap anggota keluarga akan berada di dalam satu ruangan. Bisa mengobrol, anak curhat atau bermain permainan yang sudah lama tidak mereka mainkan seperti bermain kartu, monopoli, scrabble, lego atau uno.

Hubungan antar anggota keluarga juga bisa semakin dekat karena mereka sama-sama bahu-membahu mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Misalnya, seorang anak jadi mengenal sapu ijuk untuk membersihkan rumah. Sebelumnya mereka tahunya alat penyedot debu atau vacuum cleaner sebagai alat untuk membersihkan rumah.

Ayah dan anak lelakinya yang sudah besar bersama-sama mengangkat air dari tandon tanam di depan rumah ke kamar mandi, atau bak penampung air di dapur untuk mencuci piring. Sementara sang ibunda bersama anak-anaknya mencuci baju secara manual. Kadang sang ayahanda juga turut serta mencuci baju.

Kegiatan mencuci baju secara manual walau nampak sepele dapat membuat anak dapat memahami cara kerja dunia tanpa listrik. Anak jadi tahu bahwa sebelum mesin cuci ditemukan, kegiatan mencuci baju dilakukan secara manual. Mereka jadi merasakan beratnya tugas rumah tangga tersebut bila dilakukan tanpa mesin cuci.

Efeknya, akan timbul rasa menghargai terhadap pekerjaan rumah tangga. Bagi keluarga yang tidak memiliki asisten rumah tangga, akan tertanam rasa penghormatan dalam diri anak terhadap kedua orang tuanya. Sang ayah dan ibundanya dulu mungkin pernah hidup tanpa mesin cuci, bahkan mungkin tanpa listrik.

Pasutri yang baru memiliki bayi bergantian mengipasi buah hati mereka dengan kipas manual ataupun kipas baterai agar sang bayi tidak rewel karena kegerahan. Aktivitas saling membantu itu secara tidak langsung membuat mereka semakin dekat dan semakin saling menyayangi. (Ciiee..., jangan-jangan terbersit keinginan memberi adik buat si jabang bayi.. hehe)

Hikmah ketiga, sebagai sarana melatih kesabaran diri dan mengendalikan emosi. Listrik padam memang kadang membuat kita emosi dan kesal. Nah, insiden padamnya listrik kemarin yang membuat lumpuh sejumlah infrastruktur kehidupan lainnya membuat orang bertipe demikian bingung mau melampiaskan kekesalannya pada siapa. Contact center PLN 123 juga tidak dapat dihubungi sama sekali.  

Tidak ada yang bisa diperbuat selain bersikap tenang dan berdoa, menunggu jaringan listrik kembali normal. Kalau kondisi rumah sudah gerah ditambah sang pemilik rumah emosi maka rumah akan semakin gerah.

Kejadian padamnya listrik menjadi semacam penguji seberapa jauh level religi seseorang. Bila seseorang masih mengucapkan kata-kata laknat, sumpah serapah atau umpatan, itu tandanya orang tersebut masih berada di tingkat pengamalan religi yang tidak tinggi. Semua religi pasti menempatkan sifat sabar sebagai sifat baik paling utama.

Hikmah keempat padamnya listrik adalah membantu meningkatkan pendapatan toko kelontong di sekitar tempat tinggal warga. Bagi masyarakat perkotaan, berbelanja di ritel modern seperti jaringan minimarket, supermarket atau hipermarket menjadi suatu kebiasaan. Tempat-tempat belanja tersebut menawarkan kenyamanan dan pengalaman berbelanja yang lebih baik.

Namun kadang kebiasaan berbelanja di ritel modern tersebut membuat kita melupakan tetangga di lingkungan kita yang membuka toko kelontong. Omzet mereka begitu-begitu saja, kadang malah tutup karena tidak kuat bersaing dengan jaringan minimarket yang kini sudah masuk ke desa-desa.

Walaupun kadang tidak menyediakan item barang tertentu yang biasa kita pakai, toko kelontong pasti menjual lilin. Rasanya hampir tidak ada toko kelontong yang tidak menjual lilin kecuali mungkin kehabisan stok.

Kabarnya sepanjang hari Minggu itu, banyak toko kehabisan stok lilin karena permintaannya luar biasa tinggi (sumber). Meskipun hanya lilin, permintaan dalam jumlah yang lebih besar dari biasanya akan membantu meningkatakan omzet harian toko-toko tersebut.  

Hikmah kelima, sebagian warga membaca buku. Mereka memilih mengurangi atau menghentikan sama sekali kegiatan menonton tayangan bergerak lewat televisi atau gawai. Walaupun memiliki power bank lebih dari satu, mereka harus menghemat penggunaan daya untuk gawai mereka dan digunakan untuk hal yang paling penting saja. Sinyal seluler yang lumpuh praktis membuat mereka puasa gawai.

Karena gawai tidak berfungsi, sebagian dari mereka kembali membaca buku yang lama menumpuk di rak buku. Padamnya listrik membuat sebagian orang mengistirahatkan mata sejenak dari paparan cahaya dari gawai yang mempengaruhi kesehatan mata. Kuota internet juga tidak berkurang, lumayan menghemat. Bagi sebagian orang, termasuk saya, kadang kuota internet habis sebelum waktunya.

***

Walaupun wilayah tempat tinggal kita sudah dialiri listrik, tidak berarti listrik akan menyala sepanjang waktu juga. Kadang listrik mati beberapa menit atau beberapa jam lamanya. Khususnya bila terjadi pemeliharaan jaringan listrik, pasti akan dilakukan pemadaman listrik secara bergantian.

Setiap membaca atau mendengarkan informasi bakal terjadi pemadaman listrik di daerah tempat tinggal kami, kami selalu berusaha mengantisipasinya. Tetapi ada kalanya pemadaman listrik terjadi mendadak di tengah malam atau dini hari misalnya. Seluruh kampung gelap gulita, meningkatkan rasa was-was.

Suatu hari, wilayah tempat tinggal kami pernah mengalami pemadaman listrik cukup lama, dari pagi hari hingga menjelang senja. Ketika senja, kami sekeluarga berkumpul di kamar tidur utama, mengobrol apa saja, menunggu listrik menyala kembali. Gorden jendela kami biarkan terbuka kecuali vitrase agar kamar terpapar cahaya matahari.

Hingga menjelang adzan Maghrib berkumandang, listrik belum menyala jua. Cahaya matahari mulai memudar, tidak lama lagi pun akan gelap. Tetapi sayup-sayup kami mendengar suara televisi tetangga. Saya pun cepat-cepat berlari menuju ruang tamu dan membuka pintu rumah.

Ternyata rumah-rumah tetangga sudah terang benderang oleh nyala lampu. Artinya listrik sudah kembali normal. Saya menanyakan kepada salah seorang tetangga, ia mengatakan bahwa listrik sudah normal sejak siang hari. Tapi mengapa rumah kami masih gelap??

Dari hasil penyelidikan saya, ternyata oh ternyata sekering atau fuse di rumah kami rusak. Alhasil malam itu saya berangkat menuju toko peralatan listrik di dekat pasar desa untuk membeli sekering baru. Oalahhh...

Bacaan:
Kronologi Mati Lampu di Separuh Pulau Jawa - Detik 
Listrik di Sebagian Wilayah Jakarta Kembali Padam, Ini Penjelasan PLN - Kompas 
Listrik Mati, di Jabodetabek Mulai Menyala Bertahap - Kompas 
Penyebab Listrik Padam di Wilayah Jawa Menurut PLN...- Kompas 
Tagar 'Terima kasih PLN' Topik Populer Twitter, Warganet: Hikmah Bisa Kumpul Bareng - Radar Cirebon  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun