Film sci-fi perjalanan antariksa selalu menarik untuk ditonton dan merupakan salah satu genre film favorit saya. Sayangnya film semacam ini tidak banyak diproduksi.Â
Mungkin secara teknis produksi film sci-fi jauh lebih kompleks daripada film bergenre drama, romance atau horor.
Untuk memproduksi film sci-fi diperlukan set dan properti film yang lebih banyak daripada film genre lainnya. Film sci-fi juga fokus pada penggarapan efek visual, efek suara, sound mixing dan lain-lain.Â
Mungkin kompleksitas film genre sci-fi hanya bisa disaingi dengan film genre war atau perang dan fantasi. Karena itu film-film sci-fi sering adalah film-film berbujet besar.
Saat ini bioskop-bioskop tanah air sedang menayangkan sebuah film drama apik berjudul "First Man" dengan premis misi Apollo 11 yang diawaki Neil Armstrong menuju Bulan.Â
Film ini sekilas adalah film sci-fi tetapi sesungguhnya film ini bergenre drama. Bujet film ini juga terbilang tidak besar, kabarnya hanya sekitar USD 59 juta saja. Kreativitas adalah kunci penggarapan film ini.
"First Man" adalah biopik Neil Armstrong, salah satu awak Apollo 11 yang menjadi manusia pertama yang menjejakkan kaki di permukaan Bulan. Â Film ini dibuat berdasakan biografi Neil Armstrong berjudul "First Man: The Life of Neil A. Armstrong" (Simon & Schuster, 2005) oleh James R. Hansen.Â
"First Man" berkisah tentang fase demi fase perjalanan hidup Armstrong hingga akhirnya pada 16 Juli 1969 terbang mengangkasa menuju satelit Bumi itu bersama dua awak lainnya: Buzz Aldrin dan Michael Collins.
Sedikit merunut sejarah pembuatan film ini, sebenarnya lisensi untuk produksi film ini sudah dibeli oleh sutradara/aktor Clint Eastwood dan Warner Bros pada tahun 2003 lalu.Â
Eastwood pernah membuat film bertema sci-fi misi ke ruang angkasa berjudul "Space Cowboys". Namun beberapa waktu kemudian Eastwood menyatakan tidak akan mengarahkan film tersebut.
Waktu berlalu hingga sekian tahun lamanya, nasib proyek film tidak jelas sampai sang narasumber utama, Neil Armstrong wafat pada 25 Agustus 2012.Â