Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

"Waters", Album Baru Neonomora adalah Ekspresi Pendewasaan Diri

4 Oktober 2018   22:35 Diperbarui: 4 Oktober 2018   22:52 757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Neonomora (sumber: https://www.bandwagon.asia/articles/neonomora-readies-second-lp-waters)

"Sapphire", judul lagu dalam versi album ditulis sebagaimana adanya karena nampaknya telah jelas bahwa "Waters" telah resmi keluar. Lagu ini sekilas mirip dengan "Waters" tapi lebih dominan gebukan drum tapi terdengar sinematik dengan vokal Neonomora yang bertenaga.

Track bertempo lambat muncul kembali di sepertiga akhir album yaitu "Flesh & Bone". "Humming Song" punya musik epik dengan vokal Neonomora yang melengking tinggi. Wow! "Tears Stop Falling", trackmid tempo di penghujung album terdengar ada elemen sound '80an, pas banget sebagai penutup album.

Produksi album ini di bawah label Saorsa Records yang didirikan oleh Ratih. Tapi dalam proses produksinya, meskipun digarap secara independen, Neonomora tidak bekerja sendiri. Ia berkolaborasi dengan sejumlah musisi terkenal seperti John Paul Patton dan Viki Vikranta (Kelompok Penerbang Roket), Ibnu Dian (Matter Halo), Adityar Andra (Easy Tiger), Adhe Arrio (Double Deer Records) Jevin Julian (Soundwave), Hendra (Rock N' Roll Mafia), Bam Mastro (Elephant Kind) dan Rama (ex-Cupumanik).

Neonomora nampaknya tidak ingin setengah-setengah membuat album ini. Ia juga mengajak salah satu music engineer/mixer top dari Amerika Serikat peraih Grammy Awards, Fernando Lodeiro, yang sudah membantu banyak artis top seperti Prince, Lady Gaga, Bryan Adams dan Sheryl Crowe, Bjork dan Florence + the Machine. Fernando membantu Neonomora dalam lagu "Waves".

Selain menggandeng banyak musisi untuk setiap track dalam album ini, cover album-nya juga menjadi elemen penting yang tidak dapat dinomorduakan. Untuk itu ia mengajak seniman mural asal Bandung bernama Awan Pamungkas untuk menggarap cover albumnya. Awan mengerjakan lukisan pada cover album yang diberi judul "The 4 Elements of Water Dancing in the Same Depth of the Sea" dengan bantuan desainer grafis Dede F. Ch.

Album "Waters" saat ini didistribusikan lewat platform digital. Menurut saya album ini layak menjadi salah satu dari album terbaik tahun 2018. Rating yang saya berikan untuk album ini adalah 9 dari 10. Bagaimana lagi? Album ini memang keren kok. Sumpah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun