Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengintip Koleksi Buku Para Selebritas Dunia

26 September 2018   00:03 Diperbarui: 26 September 2018   20:15 1778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Thurston Moore dalam sebuah even di tahun 2011 (sumber: http://according2g.com/2011/10/thurston-moore-and-henry-rollins-discuss-occupants/)

Franco adalah penggemar karya prosa. Kala belia dulu, sang ayah memperkenalkannya dengan sebuah buku "A I Lay Dying" karangan sastrawan Amerika William Faulkner. Franco sungguh menyukai buku tersebut baik struktur, gaya bercerita dan penokohannya.

Tetapi ia justru menyebut penyair kenamaan Amerika Serikat, Tony Hoagland, sebagai guru puisinya yang pertama yang sangat ia apresiasi. Hoagland banyak mengenalkan karya puisi yang membawanya ke sebuah buku puisi berjudul "Tar" karya C.K. Williams. Ia tidak hanya membaca buku itu sekali tapi berkali-kali hingga tiga tahun lamanya.

Jangan tanya sebarap besar kegemarannya membaca buku. Ia biasanya membaca buku di sela-sela jadwal shooting film. Buku-buku yang dibaca termasuk berat, misalnya "The Iliad", buku puisi klasik masa Yunani kuno karangan Homer. Ketika shooting film "127 Hours" (2010), ia kerap meninggalkan lokasi shooting ke toilet hanya untuk membaca buku teks akademik!

Kesukaannya membaca memudahkannya untuk mempelajari karakter seseorang ketika menggarap film biografi. Misalnya ketika berperan sebagai aktor James Dean dalam film biopik televisi berjudul "James Dean", ia tidak keberatan membaca banyak buku-buku tentang James Dean selain menonton dan mempelajari film-filmnya.

Karena banyak membaca buku, James Franco juga terbilang sukses dalam pendidikannya. Ketika kuliah di University of California Los Angeles (UCLA), ia meraih IPK 3,5. Studinya berlanjut ke Columbia University, New York University (NYU), Yale University (program Ph.D) dan Rhode Island School of Design (RISD). Kemampuan akademisnya membuatnya dipercaya untuk mengajar di sejumlah universitas seperti UCLA, University of Southern California (USC), California Insitute of the Arts (CalArts) dan NYU.

Franco juga seorang penulis andal. Ia menulis artikel, cerpen, puisi dan tentu saja buku. Tulisannya pernah menghiasi The Wall Street Journal di kolom Arts & Entertainment dengan judul "A Star, a Soap and the Meaning of Art". Untuk karya cerpen, salah satu cerpennya pernah dimuat di Esquire berjudul "Just Before the Black". Darah menulisnya mungkin mengalir dari sang nenek dari pihak ayahnya bernama Marjorie yang  seorang penulis buku.

Franco membagikan sebagian kecil koleksi buku-buku idealnya sebagai berikut:

1. A Portrait of the Artist as a Young Man - James Joyce
2. A Street Car Named Desire - Tennessee Williams
3. As I Lay Dying - William Faulkner
4. Blood Meridian - Comac McCarthy
5. Cannery Row - John Steinbeck
6. Carver: Collected Stories - Raymond Carver
7. Collected Fictions - Jorge Luis Borges
8. Conversation ith Wilder - Cameron Crowe
9. Crossing the Water - Sylvia Plath
10. Don Quixote - Miguel de Cervantes
11. Donkey Gospel - Tony Hoagland
12. Golden State - Frank Bidart, George Braziller
13. House of Leaves - Mark Z. Danielewski
14. Jesus' Son - Denis Johnson
15. Ladies and Gentlemen - Lenny Bruce!!
16. Lolita - Vladimir Nabokov
17. Macbeth (The Arden Shakespeare) - William Shakespeare
18. Moby Dick - Herman Melville
19. On the Road: The Original Scroll - Jack Kerouac
20. One Hundred Years of Solitude - Gabriel Garcia Marquez
21. Pale Fire - Vladimir Nabokov
22. Reality Hunger: A Manifesto - David Shields
23. Swann's Way - Marcel Prouts
24. Tar - C.K. Williams
25. The Dream Songs - John Berryman
26. The Great Gatsby - F. Scott Fitzgerald
27. The Short Stories - Ernest Hemingway
28. The Sound and the Fury - William Faulkner
29. The Turn of the Screw and Other Short Novels - Henry James
30. The Zoo Story & Other Plays - Edward Albee
31. Twenty Thirty - Albert Brooks
32. Waiting for Godot - Samiel Beckett
33. White Building - Hart Crane
34. Who's Afraid of Virginia Wolf? - Edward Albee

Judd Apatow, membaca buku komedi karena bercita-cita menjadi komedian

Mungkin nama pesohor ini rada asing di telinga Anda. Tetapi bagi para pecinta film-film komedi seperti "Bridesmaids" (2011), "The Five-Year Engagement" (2012) atau "The Big Sick" (2017), Judd Apatow sudah tidak asing lagi. Ia adalah salah satu figur komedi berpengaruh di Hollywood, sebagai produser, penulis naskah, sutradara, aktor and pernah juga menjadi stand-up comedian.

Judd Apatow dan buku-buku (sumber: https://www.houstonpress.com/film/judd-apatow-s-second-act-7438668)
Judd Apatow dan buku-buku (sumber: https://www.houstonpress.com/film/judd-apatow-s-second-act-7438668)
Sebenarnya ia mengakui bukan pembaca buku yang kutu buku. Tetapi ia membaca sejumlah buku yang menurutnya bagus. Kala ia masih kecil ia punya cita-cita menjadi seorang komedian. Jadi, ia membaca buku "The Last Laugh: The World of Stand-Up Comics"  (Morrow, 1975) karya Phil Berger dan "Born Standing Up: A Comic's Life" (Simon & Schuster Ltd, 2007) karya Steve Martin. Kala remaja, ia pernah membaca novel thriller / horor berjudul "Firestarter" (Viking Press, 1980) karya Stephen King yang menjadi buku terakhir yang ia baca hingga beberapa tahun lamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun