Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Pak Alit dan Kartu Kredit tanpa Limit

18 September 2018   19:43 Diperbarui: 18 September 2018   19:54 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi oleh Gatot Tri

"Sulit, Mamah.. kecuali... Kecuali kita berkelit.. " kata Pak Alit.

"Papah, jangan berkelit dengan kartu kredit!" kata Bu Alit dengan nada tinggi.

"Waduh Mamah, benar-benar sulit... Keuangan kita bakal morat-marit..." kata Pak Alit.

Tiba-tiba Pak Alit terhuyung-huyung. Pandangannya mulai berkunang-kunang. Segalanya mulai nampak kabur.

"Mamah... Mamah... Papah rasanya... Rasanya mau pingsan...". Mendadak Pak Alit terkulai lemas dan badannya terjatuh di sofa ruang keluarga.

"Papah... Papah..." kata Bu Alit yang khawatir dengan kondisi Pak Alit. "Judith!! Adit!! Lilith!! Semuanya ke sini cepat... Papah sakit..." teriak Bu Alit.

Judith, Adit dan Lilith berlarian dari kamar mereka ke ruang keluarga. Mereka menjerit melihat ayah mereka yang telentang di sofa. Sakit. Judith yang membawa ponselnya cepat-cepat menghubungi rumah sakit.

Tidak lama, mobil ambulans pun tiba membawa Pak Alit ke rumah sakit. Bu Alit dan ketiga anak-anak juga ke rumah sakit mengendarai mobil bersama Pak David, tetangga depan rumah. Juga ada Bu David yang duduk di samping Bu Alit terus berupaya menenangkan Bu Alit.

"Semua ini gara-gara kartu kredit tanpa limit, Bu David.. Hu..Hu...Hu.." kata Bu Alit terisak.

"Sudah, sudahlah Bu Alit... Nanti saja kita pikirkan tentang kartu kredit. Sekarang Pak Alit lagi sakit... Sabar ya Bu Alit" kata Bu David yang dibalas dengan anggukan lemah Bu Alit.

Syukurlah kondisi Pak Alit membaik berkat pertolongan tim medis rumah sakit. Pak Alit sudah dipindahkan dari UGD ke rawat inap VIP. Mengetahui kondisi Pak Alit yang membaik, keluarga Pak David pun pamit. Bu Alit lalu mengurus pembayaran penanganan darurat Pak Alit sekaligus pembayaran deposit perawatan rumah sakit... lagi-lagi dengan kartu kredit, kartu kredit tanpa limit milik Pak Alit. Yah, bagaimana lagi.. begitu kata Bu Alit dalam hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun