Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Pro-Kontra Kategori Baru dalam Penghargaan Film Academy Awards

11 Agustus 2018   13:12 Diperbarui: 11 Agustus 2018   17:15 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Piala Oscar. sumber: bnews.kz

Sebagai informasi, hal ini pernah terjadi sebelumnya untuk kategori Film Animasi Terbaik dan Film Berbahasa Asing Terbaik. Salah satu film animasi apik yang sempat masuk dalam jajaran nominasi Film Terbaik adalah "Up" arahan sutradara Pete Docter yang rilis tahun 2009. Selain mendapat piala Oscar dalam kategori Film Animasi Terbaik, film ini juga menjadi salah satu nominasi kategori Film Terbaik dalam perhelatan Academy Awards ke-82 yang berlangsung di tahun 2010.

Juga film "Toy Story 3" yang disutradarai Lee Unkrich pernah mendapatkan nominasi di kategori Film Terbaik pada perhelatan ke-83 di tahun 2011. Dalam kategori Film Animasi Terbaik, film tersebut juga mendapatkan piala Oscar.

Film"Amour" karya sutradara Michael Haneke yang mendapat piala Oscar untuk kategori Film Berbahasa Asing Terbaik dalam perhelatan ke-85 di tahun 2013 lalu juga menjadi nominator untuk kategori Film Terbaik walaupun akhirnya gagal mendapat piala Oscar. Film "Argo" milik Ben Affleck menjadi yang terbaik waktu itu.

Tapi menurut saya jika AMPAS ingin mengakomodasi film-film populer, dan agar tidak menimbulkan persepsi adanya dikotomi dua film terbaik di dua kategori yang berbeda, AMPAS tidak perlu menambah kategori baru.

Cukup dengan menambah jumlah nominasi kategori Film Terbaik menjadi katakanlah maksimal 15 atau 20 film. Bukankah hal ini pernah dilakukan AMPAS ketika menambah jumlah nominator menjadi maksimal sepuluh film di tahun 2009?

Penambahan itu juga dilatarbelakangi karena gagalnya film blockbuster "The Dark Knight" dan "Wall-E" menjadi nominator dalam kategori Film Terbaik. Padahal meskipun termasuk film populer, kedua film itu memiliki banyak kekuatan yang layak diperhitungkan dalam kategori Film Terbaik.

Selain itu, dengan produksi film Hollywood yang berkisar 300-400 judul film setahun, ditambah ratusan film asing yang dinilai untuk kategori Best Foreign Language Film atau Film Berbahasa Asing Terbaik, penambahan jumlah nominasi film dalam kategori Film Terbaik rasanya penambahan jumlah film dalam kategori Film Terbaik cukup masuk akal.

Sementara itu dari sisi komersil acara, keputusan adanya penambahan kategori baru tersebut nampaknya juga dilatarbelakangi dengan rating acara yang semakin menurun. Sebagai penyelenggara even,  AMPAS kurang berhasil menaikkan rating acara. Bahkan even ke-90 di tahun 2018 lalu menunjukkan rating terendah sepanjang masa.

Film-film blockbuster yang semakin tumbuh setap tahunnya, yang di sisi lain kurang  diapresiasi untuk masuk dalam jajaran nominasi Film Terbaik, membuat  para penikmat film menilai cara perhelatan Academy Awards kurang menarik. Hal  ini lumayan menggerus minat audiens menontonnya terutama audiens muda.

Penambahan kategori tersebut diharapkan dapat menarik audiens muda yang pasarnya sangat luas. Sebagai informasi, telecast acara tersebut dapat dinikmati audiens di seluruh dunia lewat saluran  televisi yang telah mengantongi lisensi. Selain itu juga dapat  disaksikan lewat live streaming di beberapa website tertentu.

Menurut saya, jika ingin meningkatkan rating secara kembali, AMPAS perlu mempertimbangkan untuk menayangkannya secara live streaming di YouTube. Dengan begitu, acara bisa disaksikan lebih banyak audiens di seluruh dunia termasuk audiens muda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun