Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Zaman Berubah, Pebisnis dan Korporasi Perlu Berbenah

1 Agustus 2018   06:35 Diperbarui: 2 Agustus 2018   15:33 2029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah, merujuk pada pendapat Zenger di atas, kemampuan perusahaan dalam merangkum strategic sight secara langsung bersandar pada kondisi sumber daya manusianya. Dalam menghadapai situasi bisnis yang semakin kompetitif dan disruptif, salah satu tantangannya adalah tingkat turnover atau perpindahan karyawan yang tinggi. 

Tidak mudah menjaganya agar tetap stabil atau sebisa mungkin rendah.

Perusahaan atau korporasi sudah melakukan berbagai upaya employee retention (retensi karyawan) agar SDM terbaiknya tidak mudah pindah ke lain hati. Perbaikan compensation and benefits dalam konteks rupiah sudah pasti. Tetapi retensi karyawan tidak melulu dipahami demikian.

Sudah saatnya korporasi memandang non-monetary benefits yang tidak selalu berkaitan dengan uang. Membuat karyawan semakin pintar, semakin berpengetahuan adalah salah satunya. 

Tidak hanya dari sisi karyawan saja, dari sisi perusahaan - sebagaimana dikatakan Zenger - benefits ini secara tidak langsung akan membuat perusahaan akan punya formula manjur dalam merumuskan strategi dalam menghadapi kompetisi bisnis.

Apalagi kini adalah era knowledge economy yang didominasi oleh knowledge worker atau pekerja pengetahuan. Oleh karena itu knowledge capital atau aset pengetahuan menjadi salah satu aset penting korporasi.

Di sebuah organisasi pembelajar, para SDM didalamnya punya semangat yang sama untuk menimba ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya tidak peduli apakah ia karyawan benerasi X atau generasi Y. Korporasi memfasilitasinya dengan sejumlah cara, misalnya mengikutkan karyawan ke sejumlah seminar, workshop (lokakarya) atau training (pelatihan).

Selain itu mengadakan kursus baik internal maupun eksternal misalnya kursus bahasa asing, mengadakan microlearning dan sharing session, hingga membangun perpustakaan perusahaan ataupun learning center. Lebih jauh, membangun Corporate University adalah yang paling ideal, terutama dilakukan oleh korporasi yang telah mapan dalam bisnisnya.

Seminar, workshop, training mengasah skill dan pengetahuan karyawan

Karyawan perlu diikutkan pada seminar, workshop atau training yang minimal sesuai dengan bidang pekerjaannya. Hal ini penting agar kemampuan karyawan tetap terasah seiring dengan perkembangan di berbagai bidang termasuk pekerjaan yang ia lakukan sehari-hari.

Pelatihan yang bersertifikat sangat diperlukan agar karyawan tersebut menjadi salah satu "aset perusahaan" yang punya keahlian di bidang tertentu. Misalnya sertifikat green belt Six Sigma khususnya untuk karyawan industri manufaktur dan sertifikat auditor ISO 9001:2015 agar perusahaan memiliki internal auditor ISO bersertifikat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun