Konsekuensi kelima, karena area jalan di persimpangan kerap dilewati warga atau pemakai jalan lainnya, ada sebagian pedagang keliling yang memanfaatkan keramaian tersebut dengan mangkal di depan atau di samping pagar keliling sebuah rumah hook.
Jika pedagang keliling tersebut berhenti sekedar melayani pembeli yang lewat, hal itu tidak menjadi masalah. Tetapi jika setiap hari ia mangkal di situ menunggu pembeli, hal itu tentu akan mengganggu penghuni rumah hook.
Penghuni rumah hook dapat menegur pedagang tersebut agar tidak berjualan lagi di area jalan keliling rumah hook. Jika masih membandel, penghuni rumah hook bisa melaporkannya kepada RT atau RW setempat agar bisa dicari jalan keluarnya.
Konsekuensi keenam, terkadang rumah hook dibuat nongkrong remaja tanggung yang mengganggu ketenangan penghuni rumah hook. Hal ini karena lokasi rumah hook yang nyaman untuk dijadikan tempat nongkrong. Hal ini bisa dicegah dengan tidak membuat pagar atau elemen bangunan yang bisa diduduki.
Memiliki rumah hook meski menjadi impian banyak orang terdapat sejumlah konsekuensi tidak tertulis terutama berkaitan dengan konsekuensi sosial yang patut dipertimbangkan baik-baik sebelum memilih rumah hook. Jadi, sudah siapkah Anda membeli rumah hook?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H