empat puluh hari kemudian ada pantang dan puasa
puisi para nabi membaca suasana hati
di padang gurun hidup adalah musim kemarau
debu jalanan yang lengket pada tubuh
peziarah belajar mati raga dengan tabah
dalam tubuh tercipta peperangan antara Mesir dan Israel
Musa membelah laut merah dengan tongkat yang tak lekas marah
tentara beserta kuda dan kereta mati dihanyut kenangan
Kanaan membuka jalan lebar-lebar bagi kaki
orang-orang yang berjalan tanpa membawa
masa lalu
seperti tanda in nomine patris mulai dari dahi
di palang pintu rumah ada darah anak domba jantan
ingatan akan tobat paling ungu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H