Mohon tunggu...
Gatin Duran
Gatin Duran Mohon Tunggu... Lainnya - Baca-Tulis

philos-sophos

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Setelah Rabu Abu

28 Februari 2024   12:47 Diperbarui: 28 Februari 2024   13:01 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://superrask.xyz/product_details/39967807.html

empat puluh hari kemudian ada pantang dan puasa

puisi para nabi membaca suasana hati

di padang gurun hidup adalah musim kemarau

debu jalanan yang lengket pada tubuh

peziarah belajar mati raga dengan tabah

dalam tubuh tercipta peperangan antara Mesir dan Israel

Musa membelah laut merah dengan tongkat yang tak lekas marah

tentara beserta kuda dan kereta mati dihanyut kenangan

Kanaan membuka jalan lebar-lebar bagi kaki

orang-orang yang berjalan tanpa membawa

masa lalu

seperti tanda in nomine patris mulai dari dahi

di palang pintu rumah ada darah anak domba jantan

ingatan akan tobat paling ungu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun