Mohon tunggu...
Gatin Duran
Gatin Duran Mohon Tunggu... Lainnya - Baca-Tulis

philos-sophos

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Malam

6 Maret 2022   16:56 Diperbarui: 6 Maret 2022   17:01 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.wallpaperbetter.com

Malam

Ketika aku terbangun dari mimpi

Aku bernazar untuk mencekik engkau

Sebab mimpiku sangat kelam ditelan waktumu

Dan tidurku sangat gelisah

Bahwa matahari tak lagi bertengger di beranda pintu timur

Sedang pintu barat tetap terbuka dengan kisah kelam yang sama

Malam

Langit tak lagi seromantis yang kau bayangkan

Semakin tua bulan, semakin pucat cahaya yang berpendar pada dahan yang bergoyang ria

Dan desiran angin menyapahmu halus sebelum meninggalkanmu begitu saja

Sungguh, malam ini aku tak perduli seberapa rumit mimpiku

Aku hanya ingin beristirahat pada hatimu

Aku ingin lelap sejenak sebelum malam membuatku bermimpi kembali

                                                                  Ledalero, 2022MALAM

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun