Seorang yang mengalami broken home cenderung tidak semangat dalam melakukan kegiatan apapun.
Mulainya berani berontak karena merasa dengan berontak mereka akan mendapatkan rasa peduli, mulainya mencoba hal-hal yang dilarang seperti merokok dan konsumsi obat-obatan terlarang.
Krisisnya kasih sayang yang mereka dapatkan akan membuaat mereka melampiaskan dengan hawa nafsu dan terjerumus ke seks bebas.
Sedangkan dari sisi psikologis (kejiwaan), seseorang yang mengalami broken home menyebabkan:
Broken Heart (Sakit hati)
Seseorang yang broken home pasti sakit hati, merasakan begitu sakitnya hidup yang berantakan bahkan hancur. Hancurnya hati yang terluka akan broken home membuat mereka hidup dengan sia-sia. Kecenderungan ini merubah karakter orang yang haus kasih sayang dan biasanya akan dilampiaskan pada hawa nafsu. Seperti homo sex atau bahkan sex bebas.Â
Broken Relation (Hubungan yang rusak)
Seseorang yang mengalami broken relation adalah yang tidak pernah merasa dihargai oleh semua orang, tidak adanya orang bisa dipercaya dan turunnya rasa percaya diri. Kecenderungan ini akan membentuk karakter menjadi orang yang menganggap semuanya masa bodoh atau tidak peduli dengan sekitar, dan tidak bisa mendengar masukan orang lain.
Broken Values
Seseorang yang kehilangan arah kehidupan yang benar. Dari banyaknya orang yang mengalami broken home tak sedikit juga banyak memiliki sifat positif dan menjadi orang yang sukses (berhasil). Seseorang yang latar belakangnya dari keluarga broken home akan lebih mengerti apa arti sikap mandiri, hal ini disebabkan karena anak yang broken home jarang mendapat dukungan keluarga jadi mereka rasa ingin menunjukan bahwa mereka bisa juga berhasil mendapatkan kehidupan yang layak.
Dampak Broken Home pada Psikologis Anak