JudulÂ
Pengaruh Bermain Gawai Terhadap Tingkat Konsentrasi Siswa Di SMAK SANTO FRANSISKUS ASSISIÂ
1.1 Penelitian TerdahuluÂ
Mencari informasi mengenai Pengaruh Bermain Gawai Terhadap Tingkat Konsentrasi Siswa Di SMAK SANTO FRANSISKUS ASSISIÂ
1.2 Latar belakang Masalah
Penggunaan gawai yang berlebihan oleh siswa di SMAK Santo Fransiskus Assisi dapat mengganggu konsentrasi belajar mereka. Notifikasi dan godaan media sosial sering mengalihkan perhatian, sehingga menurunkan fokus dan efektivitas belajar. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengaruh penggunaan gawai terhadap konsentrasi belajar siswa dan memberi rekomendasi bagi pengelolaan penggunaan gawai yang lebih baik.
1.3 Rumusan masalahÂ
1. Seberapa besar pengaruh bermain gawai     terhadap konsentrasi belajar siswa?
2. Apakah terdapat pengaruh antara intensitas bermain gawai dengan tingkat konsentrasi belajar siswa di SMAK Santo Fransiskus Assisi?
1.4 Tujuan Dan ManfaatÂ
Tujuan diadakannya penelitian tentang Pengaruh terhadap Gawai adalah:
A. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh bermain gawai terhadap konsentrasi belajar siswaÂ
B. Untuk mengetahui pengaruh antara intensitas bermain gawai dengan tingkat konsentrasi belajar siswa di Samk Santo Fransiskus Assisi
Manfaat dari penelitian Memberikan informasi yang bermanfaat bagi sekolah untuk merumuskan kebijakan dalam mengelola penggunaan gawai di lingkungan belajar dan Meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya mengatur waktu bermain gawai agar tidak mengganggu konsentrasi dan prestasi akademik.
1.5 Landasan TeoriÂ
Konsentrasi belajar adalah kemampuan individu untuk memusatkan perhatian penuh pada materi belajar tanpa terganggu. Menurut teori ini, faktor eksternal seperti lingkungan, kondisi fisik, dan penggunaan teknologi dapat mempengaruhi tingkat konsentrasi seseorang. Siswa dengan konsentrasi yang baik akan lebih mudah memahami dan mengingat materi pelajaran.
1.6 HipotesisÂ
Terdapat pengaruh negatif yang signifikan antara intensitas bermain gawai dan tingkat konsentrasi belajar siswa di SMAK Santo Fransiskus Assisi.
1.7 Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penggunaan gawai dan tingkat konsentrasi belajar siswa di SMAK Santo Fransiskus Assisi.
2. Populasi dan Sampel
*Populasi: Siswa SMAK Santo Fransiskus Assisi.
*Sampel: Siswa yang dipilih secara acak (random sampling) atau menggunakan metode stratified random sampling berdasarkan kelas untuk mendapatkan sampel yang representatif. Jumlah sampel akan disesuaikan dengan kebutuhan analisis statistik, biasanya sekitar 30--50 siswa.
3. Variabel Penelitian
*Variabel Independen: Intensitas bermain gawai (dapat diukur berdasarkan durasi penggunaan, jenis aplikasi, dan frekuensi penggunaan).
*Variabel Dependen: Tingkat konsentrasi belajar siswa, yang dapat diukur dengan menggunakan skala konsentrasi yang sudah divalidasi.
4. Instrumen Penelitian
*Kuesioner: Kuesioner yang terdiri dari dua bagian:
1.Bagian A: Pertanyaan mengenai intensitas penggunaan gawai (durasi, jenis aktivitas, frekuensi).
2.Bagian B: Skala konsentrasi belajar untuk mengukur tingkat konsentrasi siswa saat belajar (menggunakan skala Likert, misalnya 1-5).
Kuesioner ini akan diuji terlebih dahulu (uji coba) untuk memastikan keandalan dan validitasnya.
5. Teknik Pengumpulan Data
Data akan dikumpulkan melalui distribusi kuesioner kepada siswa. Pengumpulan data dapat dilakukan secara langsung di sekolah atau secara daring (online) jika memungkinkan.
6. Teknik Analisis Data
*Statistik Deskriptif: Untuk mendeskripsikan data yang diperoleh, seperti rata-rata, standar deviasi, dan distribusi frekuensi penggunaan gawai dan tingkat konsentrasi belajar.
*Uji Korelasi Pearson: Untuk mengetahui hubungan antara intensitas penggunaan gawai dengan tingkat konsentrasi belajar siswa. Uji ini digunakan untuk mengukur kekuatan dan arah hubungan antara kedua variabel.
*Regresi Linier Sederhana: Jika diperlukan, regresi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan gawai terhadap konsentrasi belajar siswa.
7. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di SMAK Santo Fransiskus Assisi, dengan waktu pengumpulan data disesuaikan dengan jadwal yang tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar siswa.
1.8 KesimpulanÂ
Intensitas penggunaan gawai memiliki hubungan negatif dengan tingkat konsentrasi belajar siswa. Semakin sering siswa menggunakan gawai untuk kegiatan non-akademik seperti bermain game atau media sosial, semakin rendah tingkat konsentrasi mereka selama proses belajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H