Lumayan berhasil, hukumnya adalah kenyang-damai, lapar-bantai. Kalau kenyang mereka akur, kalau lapar akan terjadi pembantaian. Mereka juga tahu siapa yang terlemah di dalam akuarium, biasanya si kura-kura yang lebih dulu tahu.
Memelihara ikan bukan perkara yang mudah, harus punya komitmen yang kuat, beberapa ikanku mati karena aku memang tidak sempat mengurus akuarium. Dengan 3 Akuarium yang aku punya memang cukup sulit untuk mengurus semuanya, meminta orang lain membantuku memang seringkali kurang memuaskan karena selain mereka juga sibuk, mereka tidak memahami karakter ikan-ikanku.
Cukup sulit memelihara ikan, ada begitu banyak jenis dan karakternya, mungkin kalau ada kuliah kilat soal memlihara ikan secara profesional aku bisa ikut.
Maka itu, sejauh ini aku lumayan kapok memelihara ikan tanpa ada visi dan organisir yang yang jelas. Walau sudah sejak usia 6 tahun sudah suka memelihara ikan, namun tetap saja hal itu terasa sulit sampai saat ini.
Ya, ini karena aku juga suka membeli ikan-ikan yang berbeda karakter dan mencampurnya. Ikan itu hidup berkoloni, jadi ya memang tidak bisa sembarangan dicampur begitu saja. Wah, Terlalu terobsesi dengan eksperimen-eksperimen nyentrik ini.
Jadi, kembali lagi...apa enaknya sendirian? Membunuh yang lain dan menjadi penguasa akuarium, nampaknya dunia ikan benar-benar kejam. Membunuh semua dan bertahan sendirian. Sendirian, bagi ikan sosialiasi tidak penting, ayolah Garth, jangan pernah berpikir apa yang dipikirkan si ikan, karena sudah dibahas tadi bahwa hal itu memang tidak manusiawi dan memang tak berperikeikanan ha ha.
Garth Doc.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H