3. Wilayah Wirasaba diberikan kepada Ngabei Wargawijaya.
4. Wilayah Kejawar kemudian dikuasai Adipati Warga Utama II.5
Wilayah Kejawar kemudian dibangun dengan membuka hutan Mangli kelak diberi nama Kadipaten Banyumas. Atas pembagian ini maka Adipati Warga Utama II juga bergelar sebagai Adipati Mrapat.8
Sejarah Singkat Kadipaten Kejawar- Banjumas
Setelah Adipati Mrapat wafat selanjutnya kekuasaan digantikan oleh puteranya secara turun temurun. Berturut-turut : Mertasura I, Mertasura II (  -1620),  Mertayuda I (1620 – 1650).8 Tumenggung Martayudha menurunkan Raden Tumenggung Mertanegara atau Mertayuda II yang menjadi Adipati Banyumas bergelar Adipati Yudanegara I (1650-1705).9 Kelak Adipati Yudanegara I dikenal sebagai Tumenggung Yudanegara Seda Masjid pasca dihukum penggal oleh Pakubuwono. Pengganti Yudanegara I adalah Tumenggung Suradipura (1705 -1707).8
Pada pemerintahan adipati Yudanegara II (1707 – 1743), dipindahkan dari Kejawar ke tempat yang disebut Geger Duren dan mendirikan Pendopo Si Panji pada tahun 1706. Pedukuhan yang bernama Geger Duren atau punggung durian karena tempat itu merupakan lembah yang diapit dua gunung yang berada sebelah timur Dusun Menganti (Banyumas sekarang ini).10 Banyumas lama kini menjadi Dusun Karangkamal.4 Kelak Adipati Yudanegara II dikenal sebagai Tumenggung Yudanegara Seda Pendapa.
 Yudanegara II digantikan oleh  Tumenggung Reksapraja (1742 -1749).8 Bagus Kunting selanjutnya menggantikan Reksapraja dan bergelar Adipati Yudanegara III. Yudanegara III turut serta dalam  Perang Mangkubumen di pihak Paku Buwono. Setelah perjanjian Giyanti 1755 Yudanegara III diangkat menjadi Patih mendampingi Hamengku Buwono I dan bergelar Danureja.11
Yudanegara IV menggantiikan posisi yang ditinggalkan Yudanegara III. Karena dicurigai akan memberontak Yudanegara IV dipecat dari jabatanya dan digantikan Tumenggung Toyakusuma dari Surakarta.11 Sumber lain menyebut  Tejakusuma atau Tumenggung Kemong yang memerintah tahun1780 -1788.8 Nasib yang sama juga dialami oleh Yudanegara V (1788 – 1816). Yudanegara V dipecat oleh PB IV atas tuntutan Raffles. 8,12,13
Pasca pemecatan Yudhanegara V terjadi  kekosongan kekuasaan di Kadipaten Banyumas, sehingga pada tahun 1816 Pemerintah Kolonial Hindia Belanda yang kembali menguasai Nusantara setelah pemerintahan transisi Inggris. Pada tahun 1816 wilayah Banyumas dibagi menjadi dua yaitu Kasepuhan dan Kanoman.13 Cakrawedana  ditunjuk memimpin Kasepuhan dan Mertadiredja I memimpin Kanoman.12
Sejarah Singkat Kadipaten Kasepuhan dan Kanoman
Untuk mempermudah pemahaman sejarah penulisan bagian ini diawali dari sejarah Kanoman Banyumas dilanjutkan sejarah kasepuhan Banyumas dan diakhiri penggabungan kedua wilayah tersebut. Dikutip dari Priyadi (2008), Banyumas sebagai daerah mancanegara kilen diambil alih oleh Pemerintah Belanda setelah Perang Mangkubumi  dan dibentuk Karesidenan Banyumas. Kasepuhan dan Kanoman yang dipimpin oleh dua pejabat wedana bupati.14 Kasepuhan Banyumas beribukota di Banyumas diserahkan kepada Tumenggung Cakrawedana (1816-1830) dari Surakarta sebagai Wedana Bupati. Kanoman Banyumas yang beribukota di Patikraja dengan Bratadiningrat sebagai Wedana Bupati yang kemudian bergelar Adipati Mertadireja I (1816-1830).13