Mohon tunggu...
Garin Nanda
Garin Nanda Mohon Tunggu... Freelancer - @garinnanda_

Mengemas sebuah cerita jadi lebih bermakna.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

The Invincibles Arsenal: Tak Cuma Sekadar Torehan Piala Emas

20 Juli 2023   09:29 Diperbarui: 20 Juli 2023   09:45 1153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: Arsenal.com

Cara bertahan Arsenal sepanjang musim terbilang sederhana namun sangat efektif. The Gunners hanya kebobolan sebanyak 26 gol dalam 38 pertandingan.

Di sisi lain, dalam melakukan transisi serangan, mereka akan memenangi bola secepat mungkin dengan tujuan untuk memaksimalkan serangan balik, yang sering disebut punya daya hancur spektakuler.

Pola serangan Arsenal yang sering mendapatkan bola dari lini tengah, akan memunculkan para gelandang yang dengan cerdik mendistribusikan bola ke pemain depan. Dibarengi umpan satu-dua sentuhan lengkap dengan pergerakan pemain yang begitu cair, serangan Arsenal tak hanya melibatkan nama Henry dan Bergkamp yang memang punya ikatan erat dengan catatan gol, namun juga Robert Pires dan Freddie Ljungberg yang sering melakukan cut inside.

Maka, tak jarang kita melihat dua pemain tersebut, Pires khususnya, turut menyumbang gol untuk memberi kemenangan pada tim Meriam London.

Henry, yang boleh dibilang sebagai pemain kunci Arsenal dalam meraih status The Invincibles, sukses menyumbangkan sebanyak 30 gol sepanjang musim. Akselerasi, teknik menendang, teknik olah bola, hingga kemampuan menyelesaikan peluang, murni dimiliki oleh pria bernomor punggung 14.

Kerap berlari dari sisi kiri sebelum masuk ke kotak penalti, Henry akan menyelesaikan pertunjukannya dengan sebuah sontekan yang seringkali mengandalkan kaki kanan bagian dalam, untuk memantik tawa bahagia para penggemar Arsenal.

Yamadipati Seno dalam bukunya yang berjudul, Arsenal Berhati Nyaman, menyimpulkan bahwa Arsenal musim 2003/04 berhasil menunjukkan identitas taktikal yang jelas. Pertama, mereka mampu melepas umpan kunci dari segala posisi. Kedua, banyak memaksimalkan gerak dalam memotong dari sisi lapangan ke kotak penalti. Ketiga, memaksimalkan kemampuan overlap dua bek sayap yang tangguh dalam bertahan dan agresif dalam menyerang, serta keempat atau yang terakhir, Arsenal mampu memaksimalkan pergerakan bola yang cepat untuk bermain kombinasi di sepertiga akhir.

Kini, narasi tentang tim juara Arsenal dengan nir kekalahan telah mandek selama lebih dari 15 tahun. Arsenal yang telah ditinggal Arsene Wenger beberapa kali mencoba peruntungan bersama jurulatih baru. Namun tetap saja, mereka gagal mengulang kejayaan di masa lampau.

Jangankan mengulang era kejayaan dengan status tanpa kekalahan, untuk kembali naik ke panggung juara Liga Primer Inggris saja masih belum terlaksana.

Lekas pulih Arsenal! Ada banyak pasang mata yang ingin menyaksikan masa dimana sebuah era bersejarah itu terulang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun