Mohon tunggu...
Garin Nanda
Garin Nanda Mohon Tunggu... Freelancer - @garinnanda_

Mengemas sebuah cerita jadi lebih bermakna.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

The Invincibles Arsenal: Tak Cuma Sekadar Torehan Piala Emas

20 Juli 2023   09:29 Diperbarui: 20 Juli 2023   09:45 1153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: Arsenal.com

Selain meletakkan fokus pada setiap detail seluruh pemain Arsenal, Wenger juga dikenal sebagai pencari bakat ulung. Nama Freddie Ljungberg yang didatangkan dari Swedia pada tahun 1998 menjadi salah satu bukti, betapa jelinya Wenger dalam menemukan sosok berbakat. Kemudian ada juga palang pintu kokoh Kolo Toure yang didatangkan dari klub Pantai Gading, ASEC Mimosas, pada tahun 2002.

Sebelum dimulainya musim bersejarah itu sendiri, Arsene Wenger dihadapkan dengan kondisi yang tidak ideal. Arsenal dipaksa untuk tidak agresif di bursa transfer karena fokus keuangan mereka memang tengah terpecah, dimana aliran dana yang ditujukan ke pembangunan stadion baru, Emirates, menjadi prioritas utama.

Beruntung dengan kecerdikan Wenger, Arsenal tetap berhasil mendapatkan jasa Jens Lehmann dengan harga murah, plus Jose Antonio Reyes yang sudah lebih dulu didatangkan pada bursa transfer musim dingin. Ketika itu, pergerakan Wenger di bursa transfer juga cukup diperhitungkan setelah ia mampu menggaet pemain muda berbakat semacam Gael Clichy, Cesc Fabregas, dan Djohan Jorou, serta mempertahankan pemain andalan seperti Robert Pires dan Patrick Vieira dengan memberi mereka pembaruan kontrak anyar.

Pada akhirnya, segala yang telah dipersiapkan bermuara pada pertandingan yang diperankan oleh setiap penggawa. Arsene Wenger menggunakan skema 4-4-2 dengan adaptasi menjadi 4-4-1-1.

Skema Permainan

Dalam skema 4-4-2 yang diisi oleh Thierry Henry dan Dennis Bergkamp di lini depan, Robert Pires dan Freddie Ljungberg di sisi lapangan, Gilberto Silva dan Patrick Vieira di poros permainan, serta Ashley Cole, Kolo Toure, Sol Campbell, dan juga Lauren lengkap dengan Jens Lehmann di posisi pertahanan, Arsenal menjadi tim yang selalu gagal dikalahkan.

Bergkamp yang ditempatkan di lini serang bersama Henry sering turun ke bawah dan berperan sebagai pemain nomor 10. Sementara itu, dua pemain sayap memiliki peran yang cenderung membantu lini tengah dan siap bergerak maju bila dibutuhkan. Kemudian, dua fullback eksplosif dalam diri Ashley Cole dan Lauren sukses masuk ke dalam salah satu generasi awal bek sayap modern. Selain memiliki kemampuan bertahan, dua pemain tersebut juga kerap merepotkan lini pertahanan lawan dengan gerakan-gerakan agresif ketika melakukan serangan.

Dalam membentuk pola pertahanan melalui skema dasar tersebut, Arsenal menjadi tim yang akan menunjukkan pressing intensitas sedang ketika kehilangan bola. Bentuk skuad asuhan Wenger ketika bertahan adalah, pertama, menggunakan Henry dan Bergkamp sebagai pemain yang bertugas untuk menekan bek lawan yang menguasai bola.

Di garis yang lebih dalam, Patrick Vieira berhasil menjadi pemutus serangan lawan dimana dia mampu memberi tekanan pada gelandang lawan yang tengah menguasai bola. Gerakan tiba-tiba yang dilakukan Vieira kerap kali membuat Arsenal sering mendapatkan turn over di lapangan tengah. Dengan begitu, serangan balik pun jadi lebih mudah dilakukan karena dekat dengan gawang lawan.

Sementara itu tandem nya, Gilberto Silva, bertugas melindungi bek tengah apabila bola berhasil melewati Vieira.

Biasanya, lawan yang kesulitan melewati dua gelandang tangguh milik Arsenal akan melakukan bola-bola lambung, yang mana hal tersebut juga seringkali dipatahkan oleh duet Sol Campbell dan Kolo Toure yang memang fasih menghalau serangan semacam itu. Kalaupun mereka gagal, masih ada Jens Lehmann yang tidak mudah untuk ditaklukkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun