Menurut Michael Zorc, Direktur Olahraga Dortmund, budaya pengembangan pemain muda yang dilakukan sudah terjadi sejak tahun 2005 ketika klub mengalami masalah finansial. Dari situ, manajemen berpikir bahwa klub tidak mungkin mengeluarkan uang untuk datangkan pemain. Maka cara yang paling realistis adalah memberi kesempatan bagi para pemain muda, yang sebelumnya telah dibekali dengan berbagai hal penting.
Cara itu terbukti ampuh. Dortmund tidak harus mengeluarkan banyak dana untuk mendatangkan seorang pemain berbakat. Akan tetapi, mereka justru menciptakan bintangnya sendiri. Tentang bagaimana cara mereka bisa mengumpulkan bakat terbaik yang tersebar di seluruh dunia, adalah pertama, klub membentuk sebuah jaringan global.
Mengutip dari situs resmi Bundesliga, Dortmund yang sudah memulai strategi ini sejak tahun 2010, rela mengirim pencari bakat ke seluruh dunia untuk bisa mendapatkan talenta muda terbaik yang bisa dikembangkan. Selain itu, mereka juga tak lupa untuk membangun kerjasama dengan sejumlah klub, baik yang tersebar di Eropa atau benua lainnya.
Dalam mencari bakat terbaik, scout yang telah diberi tugas akan menonton satu demi satu pertandingan, dan pergi dari satu tempat ke tempat yang lain. Mereka memiliki standar tersendiri pada setiap pemain yang diincar. Bila memang pas, maka para scout akan langsung memberitahu klub guna melakukan tindak lanjut.
Klub berjuluk Die Borussen ini biasanya telah menetapkan usia pemain yang akan dikumpulkan untuk dibina, yaitu rata-rata 16 sampai 19 tahun.
Jaringan global yang dibentuk Dortmund akhirnya melahirkan pemain-pemain seperti Shinji Kagawa yang didatangkan dari Cerezo Osaka. Kemudian ada nama Robert Lewandowski yang diboyong dari Lech Poznan. Belum lagi nama Christian Pulisic dari dicomot dari klub asal Amerika Serikat.
Dalam menjalankan strategi ini, orang yang paling bertanggung jawab adalah Michael Zorc. Pria yang kini berusia 59 tahun itu tak ragu untuk membangun komunikasi langsung dengan pemain yang diincar. Dia adalah seorang negosiator handal. Rayuan hingga perkataan yang keluar dari mulutnya seringkali bisa diterima oleh calon bintang masa depan Die Borussen.
Erling Haaland, yang kini telah bergabung dengan Manchester City, mengaku terkesan dengan pendekatan yang dilakukan Zorc semasa ia masih membela RB Salzburg. Kita semua tahu bila sejatinya Erling Haaland telah menjadi incaran banyak klub besar Eropa. Banyak yang sampai membeberkan berapa tawaran yang diajukan, namun tidak sampai membuat Haaland ingin bergabung dengan mereka.
Namun, Borussia Dortmund yang menyodorkan dana senilai 17 juta pounds atau setara 326 miliar rupiah, malah diterima dengan baik oleh Haaland. Pemain asal Norwegia itu sampai tidak memikirkan biaya yang dikeluarkan Dortmund hanya karena dia terkesan dengan ucapan-ucapan serta pendekatan yang dilakukan klub tersebut. Dalam hal ini, dia menyebut Michael Zorc sebagai sosok yang telah meyakinkannya untuk terbang ke Signal Iduna Park.
Uniknya terdapat cara selanjutnya untuk meyakinkan para pemain muda agar mau benar-benar bekerja sama dengan Dortmund, yaitu klub akan mengundang pemain tersebut untuk menonton langsung pertandingan yang tengah dilakoni klub.
Pengamat sepakbola Jerman, Jesco Von Eichmann, membeberkan hal ini dengan mengatakan,