Mohon tunggu...
Garin Nanda
Garin Nanda Mohon Tunggu... Freelancer - @garinnanda_

Mengemas sebuah cerita jadi lebih bermakna.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jadi Percontohan, Bagaimana Cara Johor Darul Ta'zim Membangun Kesuksesannya?

17 April 2023   15:03 Diperbarui: 17 April 2023   15:04 2143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain pemain jempolan, deretan pelatih berkualitas juga tercatat pernah mengisi daftar sukses JDT. Diantaranya, Bojan Hodak yang memberi gelar liga pertama bagi klub sejak 1991, Mario Gomez yang merupakan mantan asisten pelatih Inter Milan dan Valencia, lalu ada Raul Longhi, dan kini Benjamin Mora asal Meksiko.

Kemudian, untuk memaksimalkan permainan di atas lapangan, Johor Darul Takzim turut  menempatkan tim analis yang diketuai oleh sosok Haydee Agras. Siapa dia?

Haydee Agras merupakan bagian penting dari terciptanya keberhasilan yang didapat JDT. Dia merupakan mantan pemain futsal putri profesional yang menuntaskan pendidikan di Universidad Catlica San Antonio de Murcia yang berbasis di Spanyol. Dia lalu terjun sebagai seorang analis sepakbola profesional di InStat Sports Co yang terletak di Rusia.

Dia yang mulai berpengalaman kemudian bergabung dengan JDT, dengan tugas meninjau kelemahan lawan, melihat kekuatan lawan, dan menganalisa taktik lawan yang berpotensi jadi ancaman.

Tanggung jawab Haydee Agras sebagai ketua penganalisis pasukan JDT sejak Februari 2019 tidaklah mudah. Dilaporkan, dia harus menyediakan sekitar 300 laporan lengkap pihak lawan setiap musimnya. Untuk memperoleh laporan tersebut, Hayde Agras perlu menonton lebih dari 400 pertandingan lawan setiap tahunnya.

Setiap laporan yang disediakan berisi tentang sistem serangan lawan, cara mereka bertahan, skema serangan balik, sampai bagaimana lawan memanfaatkan set piece.

Dalam hal ini, JDT menyadari pentingnya tim analis untuk memajukan kualitas permainan, yang mana di Malaysia sendiri belum banyak yang menggunakan jasa analis. Maka menjadi sebuah hal yang sangat istimewa ketika klub seperti JDT sudah melakukannya.

Tidak hanya menugaskan tim analis dalam skuad mereka, JDT juga diketahui melakukan kerjasama penting lainnya guna mengembangkan permainan dan kualitas klub dari segala aspek.

JDT dilaporkan menjalin kemitraan dengan klub asal Jerman, Borussia Dortmund. Selain untuk meningkatkan daya jual ke pihak yang lebih luas, JDT juga mendapatkan manfaat berupa pengetahuan sepak bola, informasi kepelatihan, ide taktis serta pertukaran pemain muda. Kerja sama yang melibatkan antar keduanya juga sampai berujung pada sebuah laga persahabatan yang digelar 2015 silam.

Saat itu, JDT harus tumbang dengan skor 1-6 atas Borussia Dortmund yang masih diisi nama Pierre Emerick Aubameyang, Shinji Kagawa, Marco Reus, sampai Ilkay Gundogan.

Melalui sederet cara, strategi, hingga perencanaan yang baik itulah, yang kemudian membuat Johor Darul Takzim jadi tim terbaik di Asia Tenggara. Lebih dari itu, mereka juga menjadi tim yang sangat layak dicontoh, dari berbagai aspek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun