Pemerintah China menargetkan 20 ribu sekolah yang memiliki aktivitas sepakbola di dalamnya. Proyek jangka panjang yang memang lebih menyasar pemain berusia muda ini ditargetkan menggaet sebanyak 50 juta partisipan. China yang bertujuan menjadi tim terbaik di dunia juga tak lupa untuk meningkatkan jumlah pelatih dan wasit.
Dari situ, pemerintah akan memperkuat pembinaan guna menciptakan pelatih dan wasit berkualitas, yang mampu membangun sepakbola di kalangan perkotaan sampai ke pelosok desa.
Keseriusan China untuk membangun iklim sepakbola yang sehat juga tertuang dalam langkah tegas mereka, yang tak ragu memberantas segala kecurangan, termasuk korupsi. Pada awal abad ke-21, sepakbola China seringkali dihujani oleh praktik korupsi hingga pengaturan skor. Namun terhitung sejak 2009, mereka mendirikan sebuah gerakan untuk membumihanguskan praktik terlarang tersebut.
Dalam agenda ini, media turut berperan memberi nama yang terlibat, sekaligus menayangkan secara langsung pengakuan para pelaku korupsi maupun pengaturan skor. Sampai pada tahun 2013, seluruh praktik kecurangan dalam dunia sepakbola China terbongkar hingga ke akar. Itu tak lepas dari peran Xi Jinping yang meminta KPK China untuk menyelidiki segala kasus kecurangan.
Hasilnya, ditemukan sebanyak 33 orang pelaku sepakbola yang dihukum seumur hidup tidak boleh aktif di segala aktivitas yang dilakukan federasi sepakbola China. Pada tahun sebelumnya, KPK China juga berhasil menangkap sebanyak 50 pelaku kecurangan yang semuanya telah dijebloskan ke dalam penjara.
Buah dari bersihnya sepakbola China membuat lebih banyak pengusaha tak ragu menginvestasikan uangnya untuk sepakbola China.
Pengenalan Sepakbola China ke Pasar Global
Langkah berikutnya yang dilakukan China untuk meningkatkan kualitas sepakbola mereka adalah dengan merangkul pasar global.
Harus diakui bila selain membangun pondasi yang kokoh dari dalam, China juga perlu memperkenalkan sepakbola mereka ke seluruh pelosok dunia. Hal itu bertujuan untuk membangun citra positif dari sektor olahraga sepakbola. Melalui pengenalan sepakbola ke pasar global itu pula, China ingin membangun hubungan baik dengan sejumlah negara untuk kian meningkatkan mutu sepakbola mereka.
Salah satu cara yang paling sering digunakan China untuk menjalin hubungan dengan dunia luar adalah dengan menyediakan 'lahan' bagi klub-klub besar Eropa, agar mau menggelar pertunjukkan disana. Kedatangan Real Madrid pada tahun 2003 silam menjadi salah satu keberhasilan China dalam menjalin kerjasama.
Mereka mendapat untung dengan lebih dikenalnya China di mata dunia dalam sektor sepakbola, pun sebaliknya, mereka juga turut memberi untung kepada klub raksasa asal Spanyol tersebut. Dikatakan, selepas kedatangannya ke China, Real Madrid berhasil menjual sebanyak 200 ribu jersey klub hanya dalam kurun waktu 17 hari saja. Dari situ, China mulai menjadi tujuan rutin klub sepakbola Eropa, yang seringkali melakoni tur pra musim.