China yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia saat ini telah menjadi negara kuat di berbagai sektor, termasuk ekonomi dan olahraga. Untuk olahraga, China yang rutin berpartisipasi di ajang Olimpiade seringkali menjadi pesaing terkuat Amerika yang memang sudah unggul sejak dulu.
Namun sayangnya, meski tenar dengan berbagai cabang olahraga seperti atletik, pingpong, sampai bulu tangkis, sepakbola yang jadi olahraga terpopuler saat ini malah tak begitu dikuasai oleh China. Maka dari itu, ketika melihat pasar si kulit bundar yang begitu luas, China berambisi unggul dan jadi yang terbaik di dunia.
Apa yang digembar-gemborkan China tentang kemajuan sepakbola disana sama sekali bukan omong kosong belaka. Presiden Xi Jinping bertekad untuk memperbaiki kualitas sepakbola China. Dibantu oleh para investor, dia ingin menciptakan sebuah iklim sehat melalui sepakbola untuk seluruh warganya.
"Yang sangat berbeda sekarang adalah, Presiden Xi membuat pernyataan publik tentang kecintaannya pada sepak bola dan ambisinya untuk China," kata Simon Chadwick, profesor perusahaan olahraga di Universitas Salford di Inggris.
Christopher Atkins, agen sepak bola yang berbasis di China, kemudian menambahkan bila kunci Negeri Tirai Bambu untuk menjadi negara dengan kualitas sepakbola papan atas adalah memulai sejumlah pengembangan dan meningkatkan konsep budaya sepakbola.
Pengembangan Sepakbola dalam Negeri
Pengembangan yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas sepakbola adalah China lebih dulu membenahi sejumlah fasilitas. Diberitakan oleh situs xinhuanet, China berencana membangun 18 kota sepakbola dalam jangka waktu lima tahun, dimana proyek tersebut sudah dimulai sejak 2021 lalu. Pada tahun 2025 nanti, diharapkan setiap kota memiliki setidaknya dua klub profesional dan satu pusat pelatihan untuk pemain muda.
Administrasi Umum Olahraga Negara China dan Asosiasi Sepak Bola China diketahui telah menyediakan 5-10 juta yuan atau setara 1,56 juta dolar AS per kota setiap tahun, untuk mendukung perkembangan sepak bola. Setiap pemerintah kota juga diminta untuk menginvestasikan setidaknya 30 juta yuan atau setara dengan 4,7 juta dolar AS dalam sepak bola setiap tahun, jika terlibat dalam program tersebut.
Lebih dari itu, setiap kota juga diberi tugas untuk memperkuat asosiasi sepakbola lokal, mengoptimalkan struktur ekuitas klub profesional, meningkatkan sistem kompetisi, membangun fasilitas sepakbola, sampai menumbuhkan budaya sepakbola.
Dalam menumbuhkan budaya sepakbola, pemerintah China akan gencar memperkenalkan sepakbola sebagai sarana untuk menciptakan masyarakat ceria, sehat, dan bersemangat guna mencapai kemajuan. Filosofi tersebut dipercaya diambil dari budaya tradisional bangsa Tiongkok.