Mohon tunggu...
Garin Nanda
Garin Nanda Mohon Tunggu... Freelancer - @garinnanda_

Mengemas sebuah cerita jadi lebih bermakna.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Gabriel Batistuta tentang Cinta Abadinya yang Bernama Fiorentina

29 Maret 2023   10:50 Diperbarui: 29 Maret 2023   10:54 1330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahu membahu bersama dengan nama Sandro Cois, Stefano Pioli, Anselmo Robbiati, Manuel Rui Costa, dan Francesco Toldo, Batistuta resmi menempatkan nama Fiorentina ke dalam persaingan tim-tim terbaik Italia. Klub yang bermarkas di Artemio Franchi itu didapuk sebagai anggota il Sette Magnifico alias tujuh klub terbaik Serie A di pertengahan sampai akhir 1990-an.

Tak hanya menempatkan Fiorentina di barisan tim terbaik Italia saja, Batistuta dan kolega juga sekaligus mempersembahkan gelar Coppa Italia pada tahun 1996 dan Piala Super Italia di tahun yang sama.

Khusus Batistuta, penampilannya jadi kian garang. Dalam tiga musim terakhirnya di Serie A bersama Fiorentina, dia bahkan sukses mengemas lebih dari 20 gol tiap musimnya.

Menurut statistik yang dilansir transfermarkt, catatan gol Batistuta untuk Fiorentina mencapai 203 biji dari 330 penampilan yang dilakoni. Dia didapuk sebagai legenda sekaligus dimasukkan ke dalam daftar FIFA 100 oleh legenda sepak bola, Pele.

Tak ketinggalan, sebuah karya seni patung dibuat pada 1996 sebagai penghormatan atas loyalitas Batistuta pada La Viola, yang tetap bertahan meski klubnya terdegradasi ke kasta kedua.

Tangis Batistuta dalam Satu Trofi Scudetto

Di tengah tepukan meriah yang terus diberikan oleh penggemar Fiorentina, Batistuta menyimpan ambisi yang belum terlaksana. Adalah memenuhi trofi piala nya dengan gelar scudetto. Maka, dengan berat hati, Batistuta menerima tawaran Fabio Capello yang saat itu tengah bekerja untuk AS Roma.

Dipilihnya AS Roma adalah karena Batistuta menganggap bila klub tersebut tengah berada dalam trend bagus untuk memenangkan gelar juara. Benar saja, hanya semusim berseragam Tim Serigala, Batistuta sudah mampu mengangkat trofi Liga Italia.

Berjuang dengan nama Francesco Antonioli, Vincenzo Montella, Hidetoshi Nakata, Walter Samuel, dan Francesco Totti, piala yang diidam-idamkan itu mampir ke dalam genggaman. Lebih manisnya lagi, dia keluar sebagai top skor liga dengan catatan 20 gol

Batistuta merasa puas dan lega. Ia seperti telah menyelesaikan misinya sebagai seorang pesepakbola. Akan tetapi, butuh sebuah momen yang tak ternilai harganya untuk membayar itu semua.

Adalah ketika dalam sebuah kesempatan melawan juliet kesayangannya, Batistuta mencetak sebuah gol melalui sepakan keras.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun