Lagi, selain momen emas yang ditunjukkan di laga final Piala FA, Sealey kembali membuat heboh dengan sebuah performa gemilang. Pada final Piala Liga tahun 1991, dia yang diplot sebagai kiper utama mengalami cedera lutut parah. Ia mendapat cedera tersebut usai bertabrakan dengan pemain Sheffield Wednesday, Paul Williams. Kendati begitu, Sealey menolak digantikan.
Dengan kondisi tertatih, dimana waktu menyisakan dua belas menit lagi, Sealey tetap berjuang agar gawangnya tetap aman. Sayangnya, MU yang memang sudah tertinggal tak mampu membalikkan keadaan, meski pada saat itu, gawang Sealey tak lagi kebobolan.
Setelah laga benar-benar usai, kondisi Sealey menjadi semakin parah. Tepat ketika seluruh tim ingin kembali ke Manchester, Sealey kolaps di bandara Heathrow, London. Sealey pun dilarikan ke rumah sakit dan menjalani operasi darurat. Dokter saat itu mengatakan, jika terlambat dioperasi luka parah tersebut bisa membuat kaki Sealey harus diamputasi.
Namun bukan Sealey namanya bila tidak memberi kejutan. Meski mengalami kondisi yang super parah, dia mampu tampil kembali hanya dalam waktu empat minggu penyembuhan. Dirinya pun diikutkan dalam rombongan dalam partai Final Piala Winners melawan FC Barcelona. Di sana, Sealey kembali menjadi pahlawan dengan MU berhasil merengkuh trofi.
Tampil dalam banyak pertandingan di musim 1990/91, Sealey gagal temui kesepakatan untuk perpanjang kontrak. Sejak saat itu, dia banyak berkelana dengan berbagai klub hingga pada akhirnya putuskan pensiun pada tahun 1998.
Tiga tahun berselang, atau tepat pada 19 Agustus 2001, berita mengejutkan hadir dari Sealey. Ia meninggal dunia pada usia 43 tahun karena terkena serangan jantung.
Bagi MU, Sealey adalah sosok kiper dengan dedikasi luar biasa. Mereka akan selalu mengingatnya sebagai penjaga gawang yang tak kenal lelah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H