Mohon tunggu...
Garin Nanda
Garin Nanda Mohon Tunggu... Freelancer - @garinnanda_

Mengemas sebuah cerita jadi lebih bermakna.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Ketika Karir Sir Alex Ferguson Diselamatkan oleh Kucing

16 Oktober 2022   09:32 Diperbarui: 16 Oktober 2022   09:33 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: goal

Pertandingan ulangan dilakukan lima hari setelah laga pertama usai. Dan apa yang terjadi selanjutnya sungguh berada diluar dugaan. Apa yang menjadi rencana Sir Alex berjalan dengan mulus. Meski menempatkan kiper kedua di laga krusial, dia tetap bisa bernafas lega. Sealey tampil kesetanan dengan menepis segala serangan yang dilakukan.

United berhasil menyudahi pertandingan dengan menang 1-0. Les Sealey membuat gawang United aman sepanjang 90 menit. John Motson, komentator pertandingan saat itu, menyebut kalau final Piala FA saat itu adalah 'finalnya Les Sealey'.

Usai laga, Les Sealey mengungkapkan kegembiraannya. Dia mengaku sempat dilecehkan oleh para pemain Palace ketika berada di lorong stadion. Ada yang mengatakan bahwa dia jelek dan tidak akan bermain bagus. Malah, ada yang menyebutnya sebagai idiot yang berada dibawah mistar.

Namun menyusul semangat juang tinggi yang dimiliki, Sealey mampu tampil luar biasa. Dia malah menganggap berbagai macam hinaan itu sebagai penyemangat untuk terus maju. Karena sejatinya, sepakbola adalah sebuah peperangan. Tidak boleh ada yang menyerah sebelum wilayah kekuasaan diduduki oleh para lawan.

"Ketika kamu bermain sepak bola, kamu sedang berperang. Dan aku tahu, aku harus bermain dengan antusiasme, hasrat untuk membuat sejarah. Aku selalu bermain dengan penuh semangat di tiap pertandingan," kata Les Sealey.

Namun meski menjadi pahlawan dan tengah menikmati masa bahagianya, ada satu sosok yang murung bernama Jim Leighton. Kiper utama United itu merasa sedih dan tidak mendapat medali, setelah peraturan kala itu menyebut kalau medali hanya diberikan kepada pemain yang tampil dalam pertandingan saja.

Mengetahui hal itu, Sealey lalu mengambil inisiatif untuk memberikan medali juaranya kepada Leighton, karena Leighton adalah orang yang membawa United bisa sampai ke final. Namun meski masih merasa sedih, Leighton menolak medali pemberian Sealey. Dia yang tidak langsung mengembalikan medali itu hanya memasukkannya ke dalam jas Sealey.

Sealey menemukannya kembali dan memberikannya kepada Bobby Charlton untuk memberikannya kepada Leighton yang kembali ditolak oleh si pemain.

Beruntung, FA akhirnya memberikan medali pada Leighton dan Sealey.

Kebahagiaan Sealey tak sampai disitu saja. Tepat setelah ia dianggap sebagai salah satu pahlawan dalam kemenangan MU, klub langsung mengganjarnya dengan kontrak permanen. Praktis dia merasa bahagia dan berjanji akan membayar segala kepercayaan yang telah diberikan kepadanya.

Musim 1990/91 lalu murni menjadi miliknya. Ia menggusur Jim Leighton dari posisi kiper utama. Sementara kiper muda bernama Gary Walsh dan Mark Bosnich menunggu sebagai kiper ketiga dan keempat. Sealey sendiri bermain dalam 51 dari 60 laga yang dimainkan United saat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun