Selain berjaya di Itala, bersama negaranya, Kolombia, Asprilla juga tak mau ketinggalan untuk catat sejarah. Ia tampil sempurna di ajang Copa America 1993 dan berhasil membawa Kolombia menempati posisi ketiga.
Namun begitu, ia sempat timbulkan cerita berbeda. Asprilla yang sudah merasa luar biasa tidak mau dimasukkan ke dalam daftar pemain cadangan. Kejadian yang menampilkan laga Kolombia melawan Argentina itu sampai membuat kepala Federasi Sepakbola Kolombia berang.
Asprilla yang menolak ditempatkan di bangku cadangan mengatakan bahwa hal itu akan membuat citra nya buruk. Kemudian, presiden sepakbola Kolombia yang terlanjur marah meminta tim nasional nya untuk tidak lagi memanggil Asprilla.
Hasilnya pun benar, ia dicoret dan tak boleh lagi tampil untuk negara.
Merasa menyesal, Asprilla lalu memohon kepada pihak federasi agar keputusan sang presiden dicabut. Ia bahkan sampai menangis karena tidak menyangka perbuatannya bisa sampai berlanjut panjang.
Setelah melakukan diskusi, Asprilla lalu diizinkan tampil kembali untuk Kolombia. Di laga melawan Argentina pada September 1993, Asprilla yang masuk ke dalam skuad berhasil mencetak dua gol, dari total kemenangan 5-0 timnas Kolombia.
Namun itu bukan masalah terakhir baginya. Asprilla pernah dikecam oleh publik Kolombia setelah kedapatan membawa senjata api dan sampai melepaskan tembakan. Setelah diselidiki pihak kepolisian, Asprilla dinyatakan bersalah.
Hal tersebut lantas mengganggu hubungannya dengan Parma. Namun begitu, masalah itu tak sampai berbuntut panjang, karena Parma tetap mampu meraih gelar juara Piala UEFA di tengah konflik yang diterima sang pemain.
Sekali lagi, jika kalian berpikir ini adalah masalah terakhirnya, maka itu salah besar. Pasalnya, setelah itu, Asprilla mengalami kemerosotan performa dan malah menyalahkan sang pelatih. Karena dianggap sebagai biang keributan, Asprilla lalu didenda sebesar 27 ribu dollar oleh Parma.
Merasa tak terima, Asprilla berkata bahwa ia tak akan pernah bermain lagi untuk Parma.
Setelah gagal menyelesaikan kepindahannya menuju Leeds, Asprilla lalu pindah ke Newcastle United. Ia datang sebagai pemain bintang namun kontroversial. Deretan piala yang didapat terangkum rapi dalam setiap tindak kriminal yang dilakukan.