Juventus yang menjadi raksasa saat itu jadi tim yang disebut sebagai dalang terbesar. Klub berjuluk Si Nyonya Tua dihukum habis-habisan setelah terbukti melakukan pengaturan skor dan sesuatu semacamnya.
Gelar juara mereka dicabut dan yang terparah, mereka dijebloskan ke kompetisi kelas dua. Praktis, kehebohan yang melanda skuad Juve langsung membuat kebanyakan pemainnya pergi berkeliaran. Zlatan Ibrahimovic hengkang, Fabio Cannavaro, Gianluca Zambrotta, dan Lilian Thuram juga melakukan hal yang sama.
Di tengah keterpurukan, nama Gianluigi Buffon yang tengah menjadi bintang juga mendapat godaan besar. Adalah klub sekaliber Real Madrid yang datang memberi penawaran. Buffon sempat bimbang. Dia dihantam dengan segala keraguan untuk bertahan.
Kebingungan akhirnya membawa Buffon pada sebuah jalan, dimana keputusan bertahan akhirnya dipilih untuk lanjutkan perjuangan. Bersama dengan nama Pavel Nedved, Alessandro Del Piero, David Trezeguet dan Mauro Camoranesi, Buffon menolak tawaran yang diajukan el Real.
Meski menjadi sesuatu yang mungkin disesali, memilih bertahan di Juve bahkan ketika klub alami keterpurukan hebat, membuat kiper nomor satu Italia itu dinobatkan sebagai legenda. Buffon dan kawan-kawan langsung mengembalikan Juve ke kompetisi Serie A, untuk kembali mengukir dominasi yang tidak semua tim bisa melakukannya.
Lain Buffon lain pula Roy Keane. Meski sama-sama dilanda kebingungan, pikiran Keane untuk tinggalkan klub nya saat itu, Manchester United, muncul karena dia terus berseteru dengan pelatih Sir Alex Ferguson.
Tepat di tahun 2005 silam, Keane tinggal bubuhkan tanda tangan untuk jadi pemain anyar Real Madrid. Namun dalam sebuah momen tertentu, pikiran liar Keane tiba-tiba muncul. Saat ditelpon oleh manajemen Los Blancos, Keane tiba-tiba menyatakan penolakannya atas tawaran yang diberikan.
Keane merasa takut bila Spanyol akan memberinya sesuatu yang mengerikan. Hal yang disebutnya tidak bisa diketahui nantinya.
Uniknya, ketika sebuah keraguan membuatnya batal bergabung dengan Real Madrid, Keane malah terima tawaran Celtic yang disebutnya sebagai tim yang layak mendapatkan jasanya.
Setahun membela Celtic, dengan catatan 13 kali bertanding, Keane akhirnya putuskan pensiun sebagai pemain.
Yang Muda yang Tentukan Pilihan
Pada tahun 2016, atau tepat ketika usianya baru menginjak 24 tahun, gelandang asal Italia, Marco Verratti, mengaku pernah ditawari gabung dengan Real Madrid. Verratti merasa terkesan sekaligus terkejut dengan tawaran yang diajukan.