Liga Champions Eropa musim 2006/07 tidak akan pernah dilupakan oleh sosok Ricardo Kaka. Dari situ, dia lantas dinobatkan sebagai pemain terbaik dunia.
KompetisiDalam prosesnya, Kaka berhasil tampil luar biasa di berbagai laga. Ketika Milan lolos ke fase gugur, Kaka lah yang menjadi pahlawan, dengan mencetak satu-satunya gol yang dibuat Milan ke gawang Celtic.Â
Berikutnya, pemain asal Brasil ini juga sukses membawa Milan singkirkan raksasa Jerman, FC Bayern, dengan skor agregat meyakinkan. Di fase semifinal, Kaka tampil lebih menggelegar.Â
Meski kalah di pertandingan pertama melawan tim kuat asuhan Sir Alex Ferguson, Kaka menjadi bintang dengan sebuah gol legendarisnya ke gawang Edwin van Der Sar.Â
Lewat dribel yang dilakukan setelah mendapat umpan Nelson Dida, Kaka, dengan sihirnya, mampu memperdaya dua bek Setan Merah, Gabriel Heinze dan Patrice Evra.
Dua bek kuat tersebut dibuat kelimpungan hingga harus menyaksikan gawang nya bobol menyusul aksi brilian Ricardo Kaka.
Di babak final sendiri, Milan terus dibayangi dengan partai dua tahun sebelumnya. Mereka harus kembali berhadapan dengan Liverpool, yang telah membuat Milan pulang dengan perasaan hancur di final 2005.
Beruntung, Kaka dan semua pemain Milan mampu mengontrol diri. Pemain berparas tampan itu mampu tampil apik dan berhasil menyumbang satu assist kepada pahlawan pertandingan ketika itu, Filippo Inzaghi.
Pasca pertandingan selesai, Kaka, yang memang tampil luar biasa, berhasil keluar sebagai peraih penghargaan Ballon D'or, plus masuk ke dalam daftar pemain terbaik versi FIFA.
Bila mengingat tentang masa kejayaan Milan, maka nama Ricardo Kaka tidak akan luput dari pandangan. Diluar itu, Kaka punya kisah terbaik selama menjadi bagian dari tim yang bermarkas di San Siro.
Bergabung Dengan Milan