Mohon tunggu...
Garin Nanda
Garin Nanda Mohon Tunggu... Freelancer - @garinnanda_

Mengemas sebuah cerita jadi lebih bermakna.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Mari Bercerita Tentang Roman Abramovich dan Chelsea

6 Maret 2022   11:49 Diperbarui: 6 Maret 2022   11:50 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemudian, satu lagi hal yang membuat sosok Roman Abramovich kian dikenal dunia tentunya adalah sepakbola, dimana klub Chelsea menjadi yang paling beruntung karena berada dalam genggaman sang pria berusia 55 tahun tersebut.

Awal Kedatangannya di Chelsea

Harus diakui memang bila sepakbola telah membuat nama Roman Abramovich kian meroket. Tepat pada tahun 2003 silam, Roman Abramovich yang sudah memiliki tempat tinggal di London tertarik untuk membeli Chelsea. Dia beranggapan bahwa hutang Chelsea yang menggunung membuat klub tersebut ditawarkan dengan harga yang relatif murah.

Dalam kesepakatannya dengan pihak Chelsea tepat pada Juni 2003, Abramovich mulanya membeli sebesar 50% saham klub dengan nilai 30 juta pounds, sebelum akhirnya berinvestasi penuh dengan nilai sebesar 140 juta pounds.

Sejatinya, sebelum Roman Abramovich resmi membeli Chelsea, sudah ada beberapa klub yang dipertimbangkan olehnya. Diantaranya Tottenham yang kemudian gagal dibelinya karena sang pemilik, Daniel Levy, hanya bersedia menjual sebesar 30% saham klub. Kemudian masih ada lagi nama Portsmouth yang juga sempat dipertimbangkan Abramovich untuk dibeli.

Bahkan Manchester United yang ketika itu tengah menjadi raksasa terkuat Liga Primer Inggris bersama Arsenal juga masuk ke dalam radar. Dalam sebuah kesempatan, Abramovich bahkan dikabarkan sempat menghadiri pertandingan Liga Champions Eropa antara tim Setan Merah melawan Real Madrid di Old Trafford.

Namun karena Chelsea menjadi klub yang dikatakan lebih mudah dan murah untuk didapatkan, Abramovich kemudian tak ragu untuk menjalin kesepakatan dengan Ken Bates, pemilik Chelsea terdahulu.

Selain itu, terdapat pula peran Sven Goran Eriksson, mantan manajer timnas Inggris dan salah satu orang terdekat Abramovich, yang menyarankan sang miliarder untuk membeli Chelsea.

"Pada tahun 2003, Roman ingin membeli klub di Rusia. Saya pergi bersamanya ke Moskow untuk melihat fasilitas di dua atau tiga klub lain. Tapi kemudian dia berubah pikiran dan mengatakan dia ingin membeli klub di London," kata Eriksson.

"Dia sedang memikirkan Chelsea atau Tottenham. Dia menelepon saya dan berkata, "Siapa yang harus saya beli?"

"Saya katakan jika Anda ingin memenangkan liga maka belilah Chelsea, karena Anda hanya perlu mengubah separuh tim. Sementara dengan Tottenham, Anda mungkin harus mengubah seluruh tim."

Tepat setelah Chelsea resmi berpindah tangan ke Roman Abramovich, Ken Bates dengan yakin mengatakan bila klub yang sempat dibelinya dengan harga 1 pounds itu bakal memiliki pertumbuhan yang amat mengagumkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun