bola Italia dihebohkan dengan kepindahan salah satu pemain muda berbakat dari Fiorentina menuju tim berjuluk Si Nyonya Tua. Dusan Vlahovic, nama yang tentu tak asing bagi penggemar Serie A. Baru berusia 22 tahun, pemuda kelahiran Belgrade ini sudah berhasil mencetak total 20 gol di kompetisi Serie A, dengan rincian 17 untuk Fiorentina dan tiga lainnya untuk Juventus.
Belum lama ini, sepakKepindahan Vlahovic senilai 70 juta euro atau setara 1,1 triliun rupiah berhasil membuatnya jadi andalan di lini depan Juventus lengkap dengan nomor punggung tujuhnya.Â
Namun meski kedatangan Vlahovic ke Turin disambut meriah oleh para penggemar tim Zebra, berbeda halnya ketika kita bicara tentang penggemar yang berbasis di Fiorentina. Hooligan La Viola murka. Mereka tidak terima dan menganggap Vlahovic sebagai penipu karena sempat berujar akan bertahan di Artemio Franchi..
Luka yang dirasakan oleh penggemar La Viola pun kian mendalam usai kasus semacam ini sudah berulang kali menghampiri mereka. Sebelum Dusan Vlahovic, sudah ada nama Federico Chiesa, Federico Bernardeschi, sampai Juan Cuadrado, dan Giorgio Chiellini, yang putuskan gabung ke Juventus.
Kenangan Indah yang Ditutup dengan Luka Mendalam
Namun meski para pemain tersebut sejatinya telah memberi tusukan dari belakang kepada Fiorentina, sekitar lebih dari tiga dekade silam, nama Roberto Baggio sempat menjadi pemain yang paling membuat kebencian penggemar Fiorentina kepada Juventus kian memuncak.Â
Ya, selain karena Juve dianggap sebagai tim yang kerap menggembosi kekuatan klub kesayangan, Si Nyonya Tua juga sering disebut oleh penggemar La Viola sebagai pencuri, karena dianggap "menggondol secara paksa" gelar scudetto Italia di tahun 1982.
Belum lagi kasus di ajang final Piala UEFA delapan tahun berselang, ketika panitia turnamen mengeluarkan keputusan yang dianggap merugikan Fiorentina hingga membuat mereka harus kehilangan gelar.
Kembali ke Roberto Baggio, kita semua sepakat bila pemain yang kini berusia 55 tahun itu layak disebut sebagai legenda. Akan tetapi, garam yang ia tabur di atas luka para penggemar Fiorentina tak pernah luput dari bahasan sisi kelamnya selama meniti karir sepakbola.
Roberto Baggio merupakan pemain yang besar di Vicenza. Dia bertahan selama tiga tahun di sana sebelum akhirnya mengukir cerita indah di klub yang berbasis di Firenze. Tepat di tahun 1985, Roberto Baggio resmi berseragam Fiorentina dengan membuka lembar demi lembar kisah dengan catatan gemilang.
Meski masalah cedera rutin menyapa dirinya, Roberto Baggio tetap mampu muncul sebagai salah satu pemain legenda dalam sejarah klub. Dia mendapatkan popularitas spektakuler ketika berseragam Fiorentina. Catatan gol nya yang meski "cuma" mencapai angka 55 biji dalam 135 pertandingan sama sekali tak menyurutkan semangat para penggemar Fiorentina untuk terus memberi dukungan kepadanya.