Mohon tunggu...
Garin Nanda
Garin Nanda Mohon Tunggu... Freelancer - @garinnanda_

Mengemas sebuah cerita jadi lebih bermakna.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Ode untuk Jens Lehmann

2 Maret 2022   07:15 Diperbarui: 2 Maret 2022   16:36 1331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Twitter/afcstuff

Dua sisi mata uang, menjadi deskripsi dari perjalanan karir sosok Jens Lehmann. Meski terdapat "wajah" berbeda dalam setiap langkahnya di atas lapangan, Lehmann tetap berada dalam satu mata uang yang sama, yaitu kehebatan.

Tak bisa dipungkiri memang bila Jerman tak pernah lupa untuk telurkan bakat penjaga gawang berkualitas. Sekarang ini saja, kita bisa menemukan dua kiper dalam satu tim Panser yaitu Manuel Neuer dan Marc Andre Ter Stegen. Mereka merupakan kiper andalan di tim masing-masing yang dibelanya.

Sebelum kedua kiper itu muncul sebagai yang paling diandalkan di Jerman, negara yang sudah mengumpulkan sebanyak empat gelar Piala Dunia itu juga pernah memiliki andalan dalam diri Jens Lehmann.

Ketika Manuel Neuer terkenal dengan keterampilannya di atas lapangan, Jens Lehmann sudah lebih dulu beraksi dengan segala kegilaan.

Awal Perjalanan Karir Jens Lehmann

Jens Lehmann lahir di Essen, Nordrhein-Westfalen, Jerman Barat, pada 10 November 1969. Sejak usia muda, publik sudah mengenalnya sebagai kiper berbakat. Maka menjadi hal wajar bila kemudian tim sekelas Schalke mau menerimanya sebagai penggawa anyar mereka pada tahun 1987.

Tercatat, Lehmann bertahan selama kurang lebih sepuluh tahun disana. Dengan kurun waktu yang cukup lama, Lehmann tentu telah ciptakan banyak hal di klub yang bermarkas di Veltins-Arena.

Memulai karir sebagai seorang penjaga gawang masa depan, Lehmann sempat membuat tim tersebut pusing tujuh keliling. Di musim debutnya, Lehmann belum mau menunjukkan tajinya. Dia belum mendapat kepercayaan karena seringnya membuat kesalahan. Pada tahun 1993, dia bahkan sempat dibenci oleh penggemar karena menciptakan sebuah momen tak terlupakan.

Di laga melawan Bayer Leverkusen, gawangnya terbobol sebanyak tiga kali. Lebih gilanya lagi, tiga gol yang bersarang di gawangnya hanya diciptakan tim lawan dalam kurun waktu tujuh menit saja. Akibatnya, ketika paruh pertama temui detik terakhirnya, Lehmann buru-buru ditarik keluar.

Namun bukannya mendukung rekan-rekan setimnya dari bangku cadangan, Lehmann justru memutuskan untuk langsung pulang tanpa salam atau bahkan pamitan. Pelatih Jorg Berger pun tampak kebingungan karena dirinya memang berencana untuk melakukan percakapan dengan sang kiper yang saat itu baru berusia 23 tahun.

Walhasil, pelatih yang sudah kadung marah memutuskan untuk mengistirahatkan Lehmann dalam sepuluh laga berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun