Mohon tunggu...
Garin Nanda
Garin Nanda Mohon Tunggu... Freelancer - @garinnanda_

Mengemas sebuah cerita jadi lebih bermakna.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menanti Momen Kebahagiaan Lionel Messi bersama Timnas Argentina

17 Juni 2021   20:46 Diperbarui: 20 Juni 2021   09:58 869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bicara tentang Lionel Messi, tentu kita akan tertuju pada sosok talenta luar biasa lengkap dengan banyak trofi di belakangnya. Ya, nama Lionel Messi yang sudah melakukan debut sejak tahun 2004 memang telah banyak sumbangkan piala, khususnya bagi FC Barcelona.

Tepat pada 16 Oktober 2004, Lionel Messi masuk menggantikan Deco de Souza di laga Barcelona melawan Espanyol. Sejak pertama kali muncul dengan kostum kebesaran Blaugrana, pemuda dengan nomor punggung 19 itu langsung membuat semua terkesan.

Oleh pelatih Frank Rijkaard, Messi dibuatnya menjadi pemain termuda ketiga (17 tahun 114 hari) yang bermain untuk Barcelona di kompetisi La Liga. 

Tidak hanya itu, dia juga menjadi pencetak gol termuda dalam sejarah Barcelona ketika sukses menceploskan bola ke gawang Albacete pada 1 Mei 2005.

Sejak saat itu pula, kiprahnya bersama Barcelona menuai banyak pujian. Trofi La Liga pertama berhasil dipersembahkan pada musim 2004/05.

Lalu, pada musim berikutnya, nama Messi kian dikenal dunia, karena selain sukses mempertahankan trofi La Liga, dia juga berhasil mempersembahkan trofi Liga Champions Eropa pertama untuk Barcelona sejak tahun 1992.

Bersama nama-nama seperti Samuel Eto’o, Ronaldinho, sampai Deco, sosok Messi berhasil menjadi penanda era kejayaan FC Barcelona.  

Musim silih berganti, sejumlah nama bintang pun hadir di Barcelona. Bagi Messi itu hal biasa, dia tetap bisa tampil brilian dan bahkan terus torehkan tinta emas. 

Secara pesat, dia resmi masuk ke dalam daftar calon legenda Barcelona. Messi terus memberikan gelar untuk Barcelona, dengan yang paling spektakuler adalah ketika dirinya mampu menyumbangkan tiga trofi prestisius dalam satu musim untuk tim asal Catalan, sebanyak dua kali!

Bersama Barcelona, nama Messi memang tiada duanya. Namun bagaimana ketika menyoal tentang timnas Argentina?

Sejak melakoni debut bersama tim senior Argentina pada 17 Agustus 2005, Messi menjadi pemain yang tak benar-benar mampu tunjukkan sinarnya. 

Memang benar bila dia selalu berhasil membawa Argentina tampil di turnamen besar. Tapi untuk piala? Tidak ada satupun yang pernah diangkatnya.

Prestasi Messi bersama Argentina tidak lebih dari satu trofi Piala Dunia U20 dan satu medali emas yang melingkar pada gelaran Olimpiade 2008.

Turnamen Piala Dunia 2006 yang digelar di Jerman membawa nama Messi di dalamnya. Namun ketika itu namanya tidak terlalu terdengar. 

Kemudian pada ajang Copa America 2007, Messi berhasil membawa timnas Argentina melaju sampai ke final. Sayangnya kedigdayaan Brasil sebagai raja dunia telah menumbangkan asanya melalui keunggulan telak 3-0.

Pada tahun 2010, ketika dia ikut rombongan ke Afrika Selatan, Argentina juga kalah dengan skor 4-0 atas Jerman di babak perempat final. Setahun berselang, dia kembali menjajal turnamen Copa America.

Diprediksi bakal tampil sempurna, Messi malah kembali merana. Argentina kalah di babak perempat final melalui drama adu penalti atas Uruguay, yang pada akhirnya keluar sebagai juara.

Keterpurukan Messi bersama Argentina lalu berlanjut ke ajang Piala Dunia 2014 di Brasil. Nama Messi yang terus disandingkan dengan mendiang Diego Maradona nyaris mengangkat piala pada gelaran itu. Timnas Argentina berhasil melaju ke partai final untuk menantang timnas Jerman.

Namun rupanya, anggapan bahwa tim asal Amerika bakal keluar sebagai juara mampu ditepis oleh Jerman. Skuad asuhan Joachim Low berkuasa di negeri samba. Di tengah perayaan gelar juara Jerman untuk keempat kali, wajah murung Lionel Messi tampak menggambarkan dalamnya penyesalan untuk kesekian kali.

Masih belum mau sembunyi dari kegagalan yang terus mengikuti, Messi kemudian datang ke ajang Copa America yang digelar di Chili. Tepat pada tahun 2015 silam, dia mengusung misi untuk dapatkan trofi. Namun seperti yang sudah diprediksi, Messi kembali harus menangis. Timnas Argentina kalah dari tuan rumah melalui drama adu penalti.

Malah, ketika Copa America menggelar edisi khusus setahun berikutnya, Messi kembali temui kegagalan. Lagi-lagi, Chili menjadi negara yang membuat Messi tak kuasa menahan tangis.

Dua tahun berselang, ketika Argentina ikut memastikan diri tampil di Rusia, Messi belum juga mampu memberi tawa. Ditambah kegagalannya di ajang Copa America 2019, Messi lagi-lagi harus mengakui bahwa semesta belum juga memihak kepadanya.

Kini, diambang usia yang tak lagi muda, Messi masih memiliki kesempatan untuk bisa berikan trofi juara. Di ajang Copa America 2021, Argentina yang tergabung dengan Paraguay, Chili, Uruguay, dan Bolivia, tentu akan menghadapi rintang yang tak terbilang mudah.

Entah apa yang terjadi nanti, yang pasti, Messi ingin membuktikan diri bahwa dia pantas disebut sebagai legenda sejati.

Kira-kira, mampukah Messi mengangkat trofi yang selama ini dinanti?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun