Sejak melakoni debut bersama tim senior Argentina pada 17 Agustus 2005, Messi menjadi pemain yang tak benar-benar mampu tunjukkan sinarnya.Â
Memang benar bila dia selalu berhasil membawa Argentina tampil di turnamen besar. Tapi untuk piala? Tidak ada satupun yang pernah diangkatnya.
Prestasi Messi bersama Argentina tidak lebih dari satu trofi Piala Dunia U20 dan satu medali emas yang melingkar pada gelaran Olimpiade 2008.
Turnamen Piala Dunia 2006 yang digelar di Jerman membawa nama Messi di dalamnya. Namun ketika itu namanya tidak terlalu terdengar.Â
Kemudian pada ajang Copa America 2007, Messi berhasil membawa timnas Argentina melaju sampai ke final. Sayangnya kedigdayaan Brasil sebagai raja dunia telah menumbangkan asanya melalui keunggulan telak 3-0.
Pada tahun 2010, ketika dia ikut rombongan ke Afrika Selatan, Argentina juga kalah dengan skor 4-0 atas Jerman di babak perempat final. Setahun berselang, dia kembali menjajal turnamen Copa America.
Diprediksi bakal tampil sempurna, Messi malah kembali merana. Argentina kalah di babak perempat final melalui drama adu penalti atas Uruguay, yang pada akhirnya keluar sebagai juara.
Keterpurukan Messi bersama Argentina lalu berlanjut ke ajang Piala Dunia 2014 di Brasil. Nama Messi yang terus disandingkan dengan mendiang Diego Maradona nyaris mengangkat piala pada gelaran itu. Timnas Argentina berhasil melaju ke partai final untuk menantang timnas Jerman.
Namun rupanya, anggapan bahwa tim asal Amerika bakal keluar sebagai juara mampu ditepis oleh Jerman. Skuad asuhan Joachim Low berkuasa di negeri samba. Di tengah perayaan gelar juara Jerman untuk keempat kali, wajah murung Lionel Messi tampak menggambarkan dalamnya penyesalan untuk kesekian kali.
Masih belum mau sembunyi dari kegagalan yang terus mengikuti, Messi kemudian datang ke ajang Copa America yang digelar di Chili. Tepat pada tahun 2015 silam, dia mengusung misi untuk dapatkan trofi. Namun seperti yang sudah diprediksi, Messi kembali harus menangis. Timnas Argentina kalah dari tuan rumah melalui drama adu penalti.
Malah, ketika Copa America menggelar edisi khusus setahun berikutnya, Messi kembali temui kegagalan. Lagi-lagi, Chili menjadi negara yang membuat Messi tak kuasa menahan tangis.