Publik merasa bahkan main-main silat kaki ringan, kata-kata kampanye yang seperti mengecat langit, tidak lagi menyentuh pilihan hati mereka. Publik jengah dengan desain-desain politik elit. Dan mereka hendak melawan.
Simbolnya adalah Pramono Anung sebagai mockingjay.
Dan Jakarta, tidak pernah mudah dikendalikan oleh siasat elit-elit. Mockingjay mungkin cuma sebuah simbol. Pramono Anung juga cuma sebuah simbol. Tapi perlawanan  terhadap akal-akalan ini tidak bisa berhenti.
Mockingjay memang cuma symptom. Tapi demokrasi tidak. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H