Diakui, Gibran punya masalah dalam berkomunikasi publik. Bukan untuk hal prinsipil, tapi hanya karena faktor kebiasaan dan kurang "jam terbang" saja yang membuatnya acapkali dikesankan pelit berbicara atau irit berkomentar. Kesan yang selama ini terbangun terhadap pembawaan sosok Gibran, tentu tidak boleh dilakukan saat pelaksanaan Debat Cawapres.
Catatan saja, saya pernah mengulas gaya Gibran ketika menjadi tamu talkshow Mata Najwa episode "Cerita Anak Jokowi", Rabu (24 Februari 2016). Tulisan di Kompasiana yang sempat jadi Artikel Utama dan Featured itu sudah dibaca 14.067 kali per 21 Desember 2023. Judulnya: Najwa Shihab Kurang Greget Wawancarai Gibran "Biasa Aja".
Kembali ke topik. Beberapa hari sebelum debat, kepada awak media, Gibran juga mengaku sudah melakukan latihan simulasi debat. Nah, artinya klop sudah, saya juga ingin melihat bagaimana Gibran yang "lulus" dalam latihan simulasi debat itu, dengan benar-benar lugas dan ciamik menghadapi "Cak Imin" serta "Prof Mahfud".
Perbanyak Penyampaian Program
Saya sendiri, jujur, belum menentukan pilihan apakah akan memilih pasangan calon Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran ataupun Ganjar-Mahfud. Belum. Saya mungkin termasuk satu dari 28,7 persen pemilih bimbang atau "undecided voters". Yup, saya belum menentukan pilihan!
Kalaupun saya menulis tentang Gibran, ya lebih pada hal-hal yang terkait gaya komunikasinya, sekaligus prediksi terkait penampilannya dalam debat.
Dengan segala kelebihan dan kekurangan yang melekat pada diri Gibran, termasuk gaya komunikasinya, momentum Debat Cawapres harus dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pria asli Solo yang lahir 1 Oktober 1987 itu.
Gibran harus tampil "chic" (Perancis: Chique), artinya terampil dan anggun. Problem Gibran dalam cara berkomunikasi, tidak boleh dijadikan alasan baginya untuk kehilangan rasa percaya diri selama perdebatan.
Jangan pula Gibran tampil agak terbelenggu akibat blunder pernyataannya belum lama ini. Yaitu, soal "asam sulfat" pada ibu hamil yang harus terpenuhi. Bebaskan dari rasa bersalah akibat bilang "asam sulfat". Seharusnya, "asam folat". Bukankah Gibran sudah meminta maaf dan mengoreksi pernyataan salahnya itu. Jalan saja terus. Â
Lalu, bagaimana caranya tampil "chic"? Gibran harus tampil apa adanya, berani dan jujur dengan kondisinya yang dipandang sepele oleh sebagian masyarakat terkait pergelaran debat.
Gibran harus percaya, jujur dan tampil jujur. Semua itu akan memperbaiki "step by step" penampilan dalam perdebatan.