“Ini dimulai dari pihak authority, aircraft manufacturer, vendor/OEM, MRO Company, dan Training Center. Kita tidak ingin men-delivered 131 unit pesawat tapi tidak memiliki save, reliable and efficient operations. Ekosistem ini yang akan kita bangun bersama para partner dan investor,” optimisnya.
Batara berharap, peran dan dukungan pemerintah pusat serta daerah terus ditingkatkan guna memprioritaskan N219 untuk pasar nasional, karena kandungan lokalnya sudah mencapai 40 persen.
“Juga, untuk memiliki harga yang kompetitif di pasar domestik, terdapat implementasi pembebasan pajak (barang mewah) untuk pelanggan domestik AOC dan pemerintah daerah. Dukungan pemerintah agar pengguna N219 diprioritaskan untuk rute perintis dalam negeri. Dan, dukungan pemerintah kepada pemerintah daerah dalam memanfaatkan N219 sebagai transportasi udara daerahnya,” tuturnya.
Kesimpulannya, tukas Batara, pesawat N219 akan berperan sebagai salah satu penyedia solusi guna memenuhi rute perintis domestik dan akan menjadi pemeran utama konektivitas antar pulau. “Lalu, sinergi dan kolaborasi (Pemerintah, Industri, dan Institusi Pendidikan) akan berperan penting untuk menyukseskan ekosistem kedirgantaraan di Indonesia,” Batara mengakhiri sesinya.
(*) Bersambung ke: Kolaborasi, Kunci Ekosistem Dirgantara Indonesia "Terbang Lebih Tinggi" (2)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H