JANGAN SEMUA DI-SASAMBO-KAN
Terkait kain tenun ini, Nusa Tenggara Barat memang kaya dengan aneka motif. Bahkan rasanya, tiap Kabupaten punya motif sendiri-sendiri. Untuk itu, patut diperhatikan imbauan dari anggota DPRD NTB Dr. TGH. Hazmi Hamzar.
"Soal kain tenun, desa asal tenun di NTB lebih dimunculkan agar menjadi brand yang memiliki ciri khusus. Misalnya kain tenun Pringgasela, kain tenun Sukarara, tenun Kembang Kerang, tenun Sumbawa, tenun Bima dan lainnya. Masing-masing desa penghasil kain tenun memiliki motif dan ciri khas masing-masing yang pautut diketahui oleh konsumen. Artinya, jangan menonjolkan brand Sasambo, karena bisa berpotensi mengaburkan nama desa penghasil tenun yang lebih dulu terdengar namanya,"Hazmi mengingatkan, jangan semua kain tenun lalu "di Sasambo-kan". "Ini nanti membingungkan. Ini kain tradisional yang Sasak punya sendiri, Sumbawa punya sendiri, Bima dan Dompu punya sendiri. Menurut saya jangan digabung agar ciri khasnya tetap. Saya khawatir kata Sasambo itu menghilangkan ciri khas kain tradisional yang sudah lebih dulu dikenal. Justru ciri khasnya itu yang membuat dia luar biasa," katanya penuh harap.
Apalagi, pada 2019 lalu, NTB resmi dicanangkan sebagai pusat industri fashion muslim. Peresmian itu ditandai dengan fashion show yang mengangkat tema "NTB-Goes to Moslem Fashion Industry", di pelataran Islamic Center, Mataram, NTB. Fashion show mengangkat kain tenun yang ada di NTB.
Selain itu, pada 2022 nanti, sedikitnya ada tiga jadwal event balapan yang akan digelar di Sirkuit Mandalika. Yaitu, shake down pre-session test pada 11-13 Februari 2022. Kemudian, pada 18-20 Maret 2022 dilaksanakan MotoGP. Dan, pada 11-13 November 2022 kembali digelar seri World Superbike.Â
Berharap, panitia balapan akan kembali mengundang ratusan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal untuk memamerkan dan menjual produknya di sekitar area sirkuit. Termasuk, UMKM yang memproduksi tenun maupun wastra NTB tentunya. Sehingga dengan demikian, cita-cita mengembangkan sport tourism di DSP Mandalika dan NTB pada umumnya, menjadi semakin benar-benar terwujud.
Semoga tetap lestari dan maju terus TENUN LEBAK LAUQ dan wastra maha karya NTB lainnya. (*)
Baca juga:
- Desa Beleq di Sembalun Lawang, Jangan Dibiarkan Hilang