Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Desa Beleq di Sembalun Lawang, Jangan Dibiarkan Hilang

10 Desember 2021   23:34 Diperbarui: 15 Desember 2021   20:40 1803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi Desa Adat Beleq pada 2015. (Foto: adventurose.com)

Pemandangan dari dari puncak Bukit Selong menyaksikan Bukit Pergasingan yang sebelah kiri. Hamparan sawah dan kebun sayur. (Foto: cermati.com) 
Pemandangan dari dari puncak Bukit Selong menyaksikan Bukit Pergasingan yang sebelah kiri. Hamparan sawah dan kebun sayur. (Foto: cermati.com) 

Di puncak Bukit Selong. (Foto: Gapey Sandy)
Di puncak Bukit Selong. (Foto: Gapey Sandy)

Di Puncak Bukit Selong, kalau kita menghadap ke tengah, maka itulah Bukit Pergasingan. Di sana, banyak wisatawan menguji adrenalin dengan berwisata sambil olahraga (sport tourism) yaitu paralayang.

Sedangkan bila kita menengok ke kanan dari puncak Bukit Selong ini, akan terlihat hamparan sawah dan perkebunan sayur-mayur yang membentuk petak-petak kotak nan indah lagi rapi. Nuansa agraria yang menghijau itu kontras dengan langit biru dan gumpalan awan putih. Subhanallah, ciamik! Pantaslah kalau Bukit Selong menjadi spot lokasi kekinian untuk berfoto yang instagramable.

Nah, barulah kalau kita sapu pandangan ke arah kiri, maka nampak Desa Adat Beleq yang kondisinya memprihatinkan pasca-hancur diguncang gempa.

Anak tangga mendaki Bukit Selong. (Sumber: lh5.googleusercontent.com)
Anak tangga mendaki Bukit Selong. (Sumber: lh5.googleusercontent.com)

Kompasianer Muslifa Aseani menuju puncak Bukit Selong. (Foto: Haryadi Yansyah)
Kompasianer Muslifa Aseani menuju puncak Bukit Selong. (Foto: Haryadi Yansyah)

Dari informasi yang tersedia, pengelola Desa Adat Beleq kabarnya sudah mengajukan proposal kepada Pemerintah Desa, untuk perbaikan dan renovasi rumah-rumah adat. Sayangnya, hingga kini belum nampak upaya renovasi atau pembangunan kembali replika Rumah Desa Adat Beleq itu.

Kita berharap, Rumah Desa Adat Beleq sebagai ikon wisata Desa Sembalun Lawang jangan sampai dibiarkan hilang.

Di Dusun Lebak Lauk juga ada industri rumahan pembuatan tenun dengan menggunakan pewarna alami, ini tulisannya ya. (*)


Baca juga:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun