Sirkuit Mandalika menggunakan aspal berteknologi material terkini atau Stone Matic Asphalt (SMA).
"Teknologi aspal ini memungkinkan cengkeraman antara ban dan lintasan sirkuit menjadi maksimal. Sehingga sirkuit ini menjadi salah satu yang tercepat di dunia. Di sini, motor bisa dipacu hingga kecepatan 330 km/jam. Nah, saat WSBK kemarin motor pembalap terpacu dengan top speed 290 km/jam. Pada saat hujan, kita ada kesempatan mengetes lintasan dalam kondisi basah (wet race). Saya amaze juga, ternyata kecepatan mereka hanya berkurang 10 persen, atau menjadi 260 hingga 270 km/jam. Dan semua pembalap tetap confidence melajukan motor balapnya di wet race. Semua itu, salah satunya karena teknologi aspal terkini SMA tadi," urai Arie lagi.
Dengan kecepatan lesat sekilat itu, Sirkuit Mandalika juga menjanjikan keamanan bagi pembalap yang 'amit-amit' mengalami insiden crash atau terhempas jatuh. Sirkuit Mandalika didesain untuk balapan motor, sehingga tingkat safety-nya justru lebih tinggi bila dibandingkan dengan untuk tujuan sirkuit balapan mobil.
"Pembalap yang jatuh, sliding, akan membentur tire barrier, yang merupakan susunan ban yang dibantali lagi dengan karet. Sehingga saat mereka impact, mereka akan terimpact ke ban, bukan langsung ke tembok benton. Tire barrier itu bisa menahan benturan dari sesuatu berkecepatan 300 km/jam," ujarnya. (*)
Baca juga:
- Rusa Timor Dukung Pamor Wisata Mandalika
- Wisata Olahraga Mandalika Pacu Potensi Ekonomi Lokal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H