Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Empuknya Batu Kerikil Sirkuit Mandalika

8 Desember 2021   11:27 Diperbarui: 8 Desember 2021   11:45 2538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sirkuit Mandalika punya aspal berteknologi material terkini, dan pengecatan lintasan profesional kelas dunia. (Foto: Dokpri. Gapey Sandy)

Sirkuit Mandalika menggunakan aspal berteknologi material terkini atau Stone Matic Asphalt (SMA).

Penampakan aspal berteknologi material terkini di Sirkuit Mandalika. (Foto: Gapey Sandy)
Penampakan aspal berteknologi material terkini di Sirkuit Mandalika. (Foto: Gapey Sandy)

"Teknologi aspal ini memungkinkan cengkeraman antara ban dan lintasan sirkuit menjadi maksimal. Sehingga sirkuit ini menjadi salah satu yang tercepat di dunia. Di sini, motor bisa dipacu hingga kecepatan 330 km/jam. Nah, saat WSBK kemarin motor pembalap terpacu dengan top speed 290 km/jam. Pada saat hujan, kita ada kesempatan mengetes lintasan dalam kondisi basah (wet race). Saya amaze juga, ternyata kecepatan mereka hanya berkurang 10 persen, atau menjadi 260 hingga 270 km/jam. Dan semua pembalap tetap confidence melajukan motor balapnya di wet race. Semua itu, salah satunya karena teknologi aspal terkini SMA tadi," urai Arie lagi.

Dengan kecepatan lesat sekilat itu, Sirkuit Mandalika juga menjanjikan keamanan bagi pembalap yang 'amit-amit' mengalami insiden crash atau terhempas jatuh. Sirkuit Mandalika didesain untuk balapan motor, sehingga tingkat safety-nya justru lebih tinggi bila dibandingkan dengan untuk tujuan sirkuit balapan mobil.

10 Kompasianer di atas Bukit Merese, Lombok Tengah menyaksikan lokasi Sirkuit Mandalika dari kejauhan. (Foto: Putri)
10 Kompasianer di atas Bukit Merese, Lombok Tengah menyaksikan lokasi Sirkuit Mandalika dari kejauhan. (Foto: Putri)

"Pembalap yang jatuh, sliding, akan membentur tire barrier, yang merupakan susunan ban yang dibantali lagi dengan karet. Sehingga saat mereka impact, mereka akan terimpact ke ban, bukan langsung ke tembok benton. Tire barrier itu bisa menahan benturan dari sesuatu berkecepatan 300 km/jam," ujarnya. (*)

Baca juga:

- Rusa Timor Dukung Pamor Wisata Mandalika

- Wisata Olahraga Mandalika Pacu Potensi Ekonomi Lokal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun