Informatorium Obat Indonesia
Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM), April kemarin memang sudah merilis buku "Informatorium Obat COVID-19 di Indonesia". Isinya informasi obat-obat utama dalam pengobatan COVID-19 yang diperuntukan bagi para tenaga kesehatan, dan bisa dimanfaatkan oleh pihak terkait.
Diantara 16 obat itu tercantum jenis Obat Antivirus pada penggunaan emergensi yaitu: Klorokuin Fosfat dan Hidroksiklorokuin Sulfat.
Sekali lagi, pemerintah sejatinya menyimak dan bertindak menyelesaikan persoalan ketersediaan obat dan pengendalian harganya.
"Sungguh sebuah pengalaman baru yang luar biasa saat harus mengkoordinasikan berbagai hal dalam situasi yang sulit seperti ini. Tak hanya itu, tantangan yang harus dihadapi karena salah satu obat yang biasa digunakan oleh pasien Autoimun yaitu Hydroxycloroquine (HCQ), kemudian juga digunakan sebagai obat untuk pasien COVID-19. Hal ini berdampak pada peningkatan harga obat tersebut hingga dua kali lipat. Sebelumnya HCQ sulit didapatkan karena tidak diproduksi di dalam negeri, baru di akhir 2019 obat tersebut diproduksi lokal. Kami berharap pemerintah dapat mengendalikan harganya, sehingga tetap terjangkau dan tidak lebih mahal dari obat utama yang dibutuhkan pasien Autoimun (Imunosupresan)," pinta Dian Syarief.
o o O o o
Baca juga:
- Senam Lupus dan Efeknya Bagi Penderita
-Â Dian Syarief dan "Kupu-kupu" Penderita Lupus
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H