Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menjelajah Bunker Masjid Al-Aqsa, Yerusalem (2)

14 April 2020   17:07 Diperbarui: 14 April 2020   17:06 2051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana di dalam Perpustakaan Khutanya, Masjid Al-Qadim. (Foto: islamiclandmark.com)

Sementara Isa al-Qadumi juga sama mendetil menceritakan kejadian pada 1967 itu: 

“Tindakan pertama yang dilakukan bangsa Yahudi adalah menguasai Dinding Buraq dan menghancurkan perkampungan di sebelah barat, serta meratakannya dengan tanah setelah empat hari menguasai al-Quds. Yahudi juga telah mengusir seluruh penduduk Muslim yang tinggal di perkampungan bagian barat sebelum menghancurkan masjid-masjid, sekolah terbaik, dan wakaf-wakaf Islam yang lainnya. Buldoser-buldoser Yahudi telah mengubur sejarah tanah wakaf Islam.” (Hal. 58, Masjidil Aqsha : 40 Fakta yang Belum Terungkap)   

Kembali ke penggalian pada tahun 1996 itu, peristiwa itulah yang kemudian menjadikan Gerakan Islam bekerja sama dengan Administrasi Masjid Aqsa dan ratusan relawan Muslim memutuskan untuk merehabilitasi Masjid Al-Qadim, dalam hal ini koridor panjang yang mengarah ke pemondokan sufi Khutanya. 

Usai memulihkan bangunan dan memasang karpet serta sistem listrik, maka Perpustakaan Umum Masjid dipindahkan ke pondok sufi Khutanya pada 1998. Sejak itulah, namanya ditetapkan sebagai Perpustakaan Khutanya.

Penggalian yang dilakukan Israel di bawah Masjid Al Aqsa. (Foto: Aljazeera)
Penggalian yang dilakukan Israel di bawah Masjid Al Aqsa. (Foto: Aljazeera)

Israel sudah membangun sinagoge di bawah Masjid Al Aqsa. (Foto: Aljazeera)
Israel sudah membangun sinagoge di bawah Masjid Al Aqsa. (Foto: Aljazeera)

Kabarnya, ada 130.000 buku dan 4.000 manuskrip di perpustakaan tersebut. Bahkan UNESCO mengakui perpustakaan ini memiliki “salah satu koleksi manuskrip Islam terpenting di dunia”.

Ya, sesudah selama berabad-abad, Masjid Al-Qadim dibiarkan tidak terurus dan berdebu, kemudian dibuka kembali pada tahun 1420 H/1999 M oleh Yayasan al-Aqsha untuk pembangunan Kota Suci. Masjid ini dapat menampung hingga 1.000 jamaah didalamnya.

Penjelasan di secarik kertas - terkait diubah-ubahnya fungsi masjid saat tentara salib berkuasa - yang ditempelkan di pintu kayu Perpustakaan Khutanya, cocok dengan yang ditulis dalam buku Ensiklopedi Palestina Bergambar karya DR Thariq As-Suwaidan.

Pada bab “Perang Salib” terutama saat “Runtuhnya Quds” dipaparkan mengenai Kompleks Masjid Al-Aqsa yang diinjak-injak.

Disebutkan: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun