Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menjelajah Bunker Masjid Al-Aqsa, Yerusalem (1)

11 April 2020   15:34 Diperbarui: 14 April 2020   21:15 852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Turun menuju bunker atau ke Masjid Al-Qadim di bawah Masjid Jami’Al-Aqsa/Masjid Al-Qibli. (Foto: madainproject.com)

Sebenarnya, tempat wudhu ini hanya untuk jamaah pria saja. Alasannya, karena memang berada di tengah suasana terbuka. Sedangkan jamaah wanita berwudhu dilakukan di dekat gerbang kita baru keluar dari koridor maupun lorong-lorong    

Jauhnya jarak lokasi wudhu jamaah wanita dengan Masjid Al-Aqsa harus menjadi perhatian bagi peziarah (khususnya yang wanita). Disarankan, begitu ketemu tempat wudhu (toilet) di dekat gerbang masuk, segeralah berwudhu. Kenapa?

Masjid Jami’ Al-Aqsa atau Masjid Al-Qibli dipotret tahun 2020. (Foto: Fitri/UTM)
Masjid Jami’ Al-Aqsa atau Masjid Al-Qibli dipotret tahun 2020. (Foto: Fitri/UTM)

Salah satu sudut bangunan Masjid Jami’ Al-Aqsa/Masjid Al-Qibli. (Foto: Leo Kencono/UTM)
Salah satu sudut bangunan Masjid Jami’ Al-Aqsa/Masjid Al-Qibli. (Foto: Leo Kencono/UTM)

Kisah memprihatinkan terkait tempat wudhu jamaah wanita bisa dibaca lewat pengalaman Maria Karsia. Begini tulisnya di acehtrend[dot]com:

“Akhirnya kami sampai di Masjid Al-Qibli dan mulai mencari tempat. Saya baru ingat, belum mengambil wudhu. Cepat-cepat bergegas mencari tahu di mana tempat berwudhu untuk wanita. Alangkah terkejutnya saya, ketika ditunjuk tempat wudhu hampir harus kembali ke arah Masjid Kubah Emas. Mau menangis rasanya. Tapi kemudian hujan turun lagi dengan lebat, dan akhirnya saya memutuskan untuk berwudhu saja dengan air hujan karena khawatir akan tertinggal waktu salat subuh …”

Lokasi tempat wudhu ini bersebelahan dengan air mancur (Al Kas). Air mancur ini adanya persis di tengah-tengah halaman lapang antara Dome of The Rock dengan Masjid Al-Qibli. Untuk menandainya gampang saja. Di sekeliling air mancur dipasangi pagar rangka besi warna hijau. Bentuknya bundar melingkar.

Sayang, air mancurnya enggak “dihidupkan”. Padahal seandainya sedang mancur, maka air tampungannya bisa dimanfaatkan berwudhu dengan posisi duduk di atas kursi batu kotak dengan sandaran pinggang juga dari batu. Ada 20 jumlah keran dan melingkar di dinding bawah sisi luar pagar besi hijau tadi. Bentuk tempat wudhu ini malah mirip theatre zaman doeloe dengan empat undakan tangga melingkar.

Air mancur (Al Kas) sekaligus tempat wudhu dengan latarbelakang Masjid Jami’ Al-Aqsa/Masjid Al-Qibli. (Foto: @firstqiblah)
Air mancur (Al Kas) sekaligus tempat wudhu dengan latarbelakang Masjid Jami’ Al-Aqsa/Masjid Al-Qibli. (Foto: @firstqiblah)

Air mancur (Al Kas) sekaligus tempat wudhu dengan latarbelakang Masjid Ash-Shakrah/Dome of The Rock. (Foto: Gapey Sandy)
Air mancur (Al Kas) sekaligus tempat wudhu dengan latarbelakang Masjid Ash-Shakrah/Dome of The Rock. (Foto: Gapey Sandy)

Aaahhh ... air mancurnya enggak muncrat aja sudah bagus banget dengan latarbelakang kubah keemasan Dome of The Rock. Atau mau foto kebalikan arah, ya pasti latarbelakangnya Masjid Al-Qibli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun