“Siapkan paspor! Karena ada pemeriksaan peziarah oleh aparat Israel,” seru tour guide. Saya pun sigap menyiapkan paspor. Oh ya, paspor menjadi barang paling penting kalau kita berziarah dan “berkeliaran” di Yerusalem apalagi sekitar Al-Aqsa. Karena ya seperti saat ini, tentara Israel memeriksa paspor dan isi tas yang kami bawa.
Tapi (lagi-lagi) mungkin karena isu COVID-19 maka para aparat Israel penjaga pintu akses itu jadi kurang ketat melakukan pemeriksaan. Alih-alih memeriksa isi tas bawaan kami, pemeriksaanya hanya dilakukan sekilas. Mereka seolah enggan berlama-lama berinteraksi dengan rombongan kami. Pasti karena paranoid sama isu Corona yaaa.
Usai diperiksa, kami pun melewati lorong dan gerbang akses melengkung yang dilengkapi pintu besi berwarna hijau, menuju area terbuka. Dan ternyata sungguh di luar dugaan, kami sudah langsung berada di dekat antara lokasi Masjid Kubah Batu (Dome of The Rock) di sisi kiri dan Masjid Al-Aqsa (Qibli) di sebelah kanan.
Chain Gate menjadi satu dari tujuh gerbang utama di kompleks Al-Aqsa. Enam gerbang lainnya adalah Gate of the Moors, Cotton Merchants’ Gate, Iron Gate, Council Gate, Gate of Darkness, Gate of the Tribes, dan Golden Gate. Coba, kira-kira Anda pernah masuk ke Kompleks Al-Aqsa melalui gate yang mana? Dan saat keluar, melalui gate yang mana pula?
* Damascus Gate (Bab El-Amoud). Ini adalah gate terbesar. Israel sudah melakukan penggalian arkeologi di sini.
* Herods Gate (Bab Assahera). Gerbang kecil di utara Kota Tua yang mengarah ke Kawasan Muslim.
* Jaffa Gate (Bab El-Khalil). Gerbang Jaffa adalah pintu masuk barat utama ke Kota Tua. Bab El-Khalil adalah gerbang turis. Toko-toko di sekitar gerbang itu murni untuk wisatawan.